Sabtu, 23 November 2024

SSm Quarantine Customs Berlaku di 14 Pelabuhan Mulai Hari Ini

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Kemenkeu

Lembaga National Single Window, Kementerian Keuangan Republik Indonesia menyatakan pelaksanaan layanan Single Submission Pengangkut dan Single Submission Quarantine Customs (SSm QC/SSm Pabean Karantina) berlaku mulai hari ini K amis (1/9/2022) di 14 pelabuhan di Indonesia.

Muhammad Lukman, Sekretaris Lembaga National Single Window menjelaskan terdapat 14 pelabuhan yang memberlakukan sistem tersebut, di antaranya Pelabuhan Tanjung Priok, Belawan, Surabaya, Makassar, Semarang, Lampung, Pekanbaru, Palembang, Pontianak, Balikpapan, Batam, Cilegon, Samarinda, dan Kendari.

“Hal tersebut sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Pakta Integritas yang telah diteken seluruh instansi terkait pada 22 Agustus 2022 lalu,” ujar Lukman dalam keterangan resmi Kemenkeu, Kamis (1/9/2022).

Dia menambahkan demi menjamin kelancaran implementasi SSm Pengangkut dan SSm Quarantine Customs, seluruh instansi terkait akan menyediakan layanan help desk secara fisik atau online untuk layanan pengaduan dari pengguna jasa terkait permasalahan dalam penerapan kedua layanan itu di setiap wilayah.

Dilansir dari keterangan resmi LNSW, pengembangan layanan SSm Quarantine Customs merupakan bagian dari program penataan ekosistem logistik nasional (national logistics ecosystem/NLE) sebagaimana yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional.

NLE adalah upaya pemerintah dalam menghilangkan hambatan, meningkatkan kecepatan arus barang serta mendorong pengurangan biaya logistik dalam perdagangan internasional maupun domestik. Hal ini untuk menciptakan ekosistem logistik yang efisien, standar, sederhana, murah, dan transparan.

Sebelumnya, skema SSm Quarantine Customs hanya berlaku secara mandatory (wajib) di empat pelabuhan yakni Belawan, Tanjung Emas, Tanjung Perak, dan Tanjung Priok.

LNSW mencatat, kontainer karantina Periode Januari s.d. Juli 2022 didominasi oleh jenis karantina SSm Quarantine Customs dengan total 141.203 kontainer atau sebesar 91,97 persen dari keseluruhan pengajuan karantina). Selain itu, kinerja dwelling time kontainer SSm Quarantine Customs pada Juli 2022 adalah 3,31 hari.

“Meski data dwelling time importasi komoditas karantina lebih tinggi dibanding dengan data DT keseluruhan importasi nasional 2,77 hari, kesepakatan bersama SLA (service level agreement) untuk dwelling time SSm Quarantine Customs adalah 3,23 hari, jadi tidak terlalu jauh,” terang Mochamad Agus Rofiudin, Kepala LNSW.

Di sisi lain, hasil pemantauan LNSW menunjukkan bahwa SSm Quarantine Customs terbukti mampu mengefisiensikan waktu dan biaya layanan importasi komoditas karantina. Estimasi Penurunan Biaya Timbun dan Biaya Penarikan untuk behandle/pemeriksaan pada periode Januari 2021 s.d. Juli 2022 sebesar 135,23 M atau 33,48 persen, serta rata-rata efisiensi waktu sebesar 20,59 persen.

Oleh karena itu, perluasan implementasi SSm Pabean Karantina diharapkan akan dapat berkontribusi positif bagi penataan ekosistem logistik nasional dan meningkatkan kemudahan berusaha di Tanah Air.(gat/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs