Minggu, 24 November 2024

56,57 Persen Penduduk Jatim Lebih Memilih Suntik KB Dibanding Mengonsumsi Pil

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi jarum suntik. Foto: Pixabay

Salah satu upaya pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk adalah dengan menyelenggarakan program KB terutama pada Pasangan Usia Subur (PUS), yaitu wanita usia 15-49 tahun yang terikat perkawinan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur dalam laporan Statistik Kesehatan Jatim Tahun 2021 menunjukkan bahwa penggunaan alat KB lebih banyak digunakan oleh wanita berstatus kawin usia 15-49 tahun di daerah perdesaan dibandingkan perkotaan.

Berdasarkan alat/cara KB yang digunakan, suntikan KB merupakan cara yang paling sering digunakan PUS (56,57 persen), kemudian diikuti dengan pil (19,20 persen), dan susuk (7,27 persen).

“Selaras dengan tahun-tahun sebelumnya, banyaknya peminat alat KB suntik dimungkinkan karena penggunaannya yang lebih mudah dibandingkan IUD, susuk ataupun pil yang harus diminum secara rutin,” mengutip laporan BPS, Selasa (30/8/2022).

Di samping itu, alasan penduduk Jatim memilih suntik karena biayanya relatif lebih murah dan banyak pilihan masa efektifnya.

Kemudian alat KB yang tidak banyak digunakan meliputi sterilisasi wanita, sterilisasi pria, kondom wanita dan cara tradisional.

Besarnya biaya yang harus dikeluarkan menjadi salah satu pertimbangan dan penyebab rendahnya persentase pengguna keempat alat/cara KB tersebut, (khususnya sterilisasi wanita dan sterilisasi pria). Di samping kurangnya informasi yang sampai ke masyarakat baik tentang cara maupun efek samping yang mungkin akan muncul nantinya, sehingga perlu adanya sosialisasi terutama bagi penduduk di daerah perdesaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan PUS untuk ikut program KB diantaranya adalah faktor agama, faktor budaya, faktor ekonomi, faktor kesehatan, faktor usia serta faktor pendidikan.(dfn/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
32o
Kurs