Parjaya Sekretaris PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Imam Kastiawan, operator truk yang tertimpa kontainer.
“Kami menyampaikan duka yang mendalam,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Senin (15/8/2022).
Menurut Parjaya, kejadian seperti ini adalah yang pertama kalinya terjadi di Depo BJTI.
Sementara, Budi Hermawan Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) PT BJTI menyatakan manajemen akan bertanggung jawab sepenuhnya, meski belum bisa memastikan jatuhnya kontainer apakah benar disebabkan terlepas dari pengaitnya.
“Kami dari internal BJTI sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebabnya,” ujar Budi seperti dilaporkan Antara, Senin malam.
Menurutnya, penyelidikan oleh internal BJTI dilakukan bersama aparat Kepolisian Resor (Polres) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
“Hasil penyelidikan dari internal kami nantinya akan diserahkan kepada Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,” ucapnya.
BJTI, kata Budi, akan mengikuti aturan Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang juga sedang melakukan penyelidikan.
“Jadi nanti hasil penyelidikannya menjadi wewenang Polres Pelabuhan Tanjung Perak yang akan mengumumkannya,” katanya.
Dokter Rini Murtisari Senior Vice President Medical Rumah Sakit Primasatya Husada Citra (PHC) Surabaya menyatakan telah menerima kedatangan jenazah korban Imam Kastiawan pada sekitar pukul 11.00 WIB.
“Jadi sampai di Rumah Sakit PHC sudah dalam kondisi meninggal dunia. Selanjutnya akan dilakukan visum oleh dokter spesialis forensik, sebelum nantinya dilakukan pemulasaraan jenazah,” ujarnya.
Perlu diketahui, kecelakaan kerja itu terjadi tadi pagi pada sekitar pukul 09.45 WIB. Korban Imam Kastiawan berada di dalam truk saat sebuah kontainer tiba-tiba jatuh menimpa, yang diduga akibat terlepas dari pengait saat sedang diangkut kendaraan penderek container crane yang juga lazim disebut Reach Stacker.(ant/iss/ipg)