Sabtu, 23 November 2024

Bagikan 10 Juta Bendera, Mendagri Cerita Sejarah Perjuangan Mengibarkan Merah Putih

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Peserta pramuka saat membentangkan bendera merah putih mengikuti instruksi Mendagri, Minggu (14/8/2022). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Tito Karnavian Menteri Dalam Negeri menegaskan bendera Merah Putih tak sekadar untuk dikibarkan, tapi sebagai simbol spirit memperkuat persatuan dan memahami makna sejarah Bangsa Indonesia.

“Program pembagian bendera Merah Putih diharapkan seluruh rakyat Indonesia semakin kuat menjaga dan mempertahankan NKRI. Karena di balik berkibarnya bendera kita sekarang, ada sejarah panjang yang harus ditanggung oleh para pahlawan,” ujarnya dalam acara Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (14/8/2022).

Program tersebut, kata dia, sengaja digelar secara seremoni dan menjadi penting agar terdengar oleh masyarakat bahwa tak sekadar bagi-bagi bendera lalu disimpan dan dikibarkan begitu saja.

“Makna pengibaran bendera ini adalah menghargai sejarah panjang dari para bapak pendiri bangsa kita,” tegasnya.

Lantas, Tito Karnavian mengisahkan bagaimana para pejuang dan pahlawan Kemerdekaan RI bertaruh nyawa dari peluru penjajah, agar bendera Merah Putih bisa berkibar di tanah air.

Salah satu sejarah di Surabaya, kata Tito menjadi tonggak bangsa Indonesia bisa bertahan dan merdeka sampai saat ini usai peristiwa 10 November 1945 yang mengorbankan para pejuang dari berbagai daerah.

“Diawali dari perintah Soekarno Presiden RI pertama pada 31 Agustus 1945 untuk mengibarkan Merah Putih mulai 1 September. Saat itu juga sekutu dari tentara Inggris datang dan Belanda untuk kembali menjajah. Hingga peristiwa perobekan Bendera Belanda 19 September 1945 di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit),” katanya.

Mantan Kapolri itu melanjutkan, “Saat itu, mengibarkan Merah Putih di bawah ancaman peluru penjajah. Nah, kini kita mengibarkan bendera tanpa ada perlawanan dari siapa-siapa. Sekarang ini kita tinggal menikmati buah dari perjuangan para pejuang-pejuang”.

Tito Karnavian Menteri Dalam Negeri bersama Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur saat membagikan bendera Merah Putih ke sejumlah perwakilan organisasi di Gedung Negara Grahadi, Minggu (14/8/2022). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Seremoni Pembagian Bendera Merah Putih digelar di tiga daerah, yaitu Merauke, Banda Aceh, dan Surabaya.

“Merauke dipilih karena daerah paling ujung timur Indonesia, lalu di Banda Aceh di paling barat, sedangkan di Surabaya karena sarat dengan sejarah,” kata Tito.

Pada kesempatan tersebut, Mendagri didampingi Khofifah Indar Parawansa Gunernur Jawa Timur saat menyerahkan secara simbolis Bendera Merah Putih kepada perwakilan organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi sosial, dan organisasi kepemudaan tingkat provinsi.

Khofifah ikut menyampaikan program pembagian bendera merupakan momentum strategis untuk memberi penguatan kepada rakyat tentang keutuhan bangsa. Pemprov Jatim sejak awal Agustus 2022 sudah mencanangkan Program Pembagian 77 Ribu Bendera Merah Putih dan diikuti seluruh daerah se-Jatim.

“Ayo, Merah Putih kita kibarkan. Bentuk pola pikir Merah Putih, hati Merah Putih, dan dengan gerakan Merah Putih,” katanya.

Sementara itu Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengungkapkan rasa bangga karena gerakan ini dapat menjadi semangat bagi masyarakat untuk memupuk kecintaan terhadap Merah Putih dan NKRI.

“Secara khusus, kehadiran Pak Mendagri dapat menumbuhkan semangat dan kebanggaan. Kami juga sudah mendapat arahan dari Ibu Gubernur Khofifah untuk terus bergerak agar seluruh warga memasang Bendera Merah Putih,” ungkapnya.(wld/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs