Sebanyak 89 jemaah haji Indonesia meninggal dunia pada pelaksanaan proses haji 2022. Hal ini disampaikan Nizar Ali Sekretaris Jenderal Kemenag saat melepas kelompok terbang (kloter) terakhir jemaah haji 2022, di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
“Jumlah jemaah wafat sejak awal keberangkatan pada 4 Juni sampai dengan hari akhir operasional haji sebanyak 89 orang, terdiri atas 87 jemaah haji reguler dan dua jemaah haji khusus. Semoga semuanya mendapat tempat terbaik di sisi Allah. Aamiin,” tutur Nizar, Sabtu (13/8/2022) dikutip dari kemenag.go.id.
Kasus kematian tertinggi terjadi pada masa setelah puncak haji Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina), pada 13 Juli-13 Agustus 2022, dengan total sebanyak 46 jemaah. Diikuti dengan 27 jemaah yang dinyatakan meninggal dunia pada masa pra-Armuzna (4 Juni – 7 Juli 2022), dan 16 jemaah wafat pada masa Armuzna (8-12 Juli 2022).
Sementara itu, jumlah Jemaah haji yang wafat berasal dari Jawa Timur sebanyak 23 orang.
Untuk diketahui, Armuzna sendiri merupakan prosesi haji yang diawali dengan wukuf di Padang Arafah. Kemudian dilanjutkan dengan mabit (menginap) di Muzdalifah, dan diakhiri dengan menginap di Mina serta melaksanakan prosesi lontar jumrah.
Adapun operasional haji 2022 telah resmi berakhir pada Sabtu, (13/8/2022).
Hal tersebut ditandai dengan pemulangan 354 jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 43 Embarkasi Solo (SOC 43) dari Bandara AMAA Madinah. (gat/iss)