Sabtu, 23 November 2024

Tim Barunastra ITS Siap Berlaga di KKCTBN 2018

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Uji coba satu diantara kapal yang akan ikut dilombakan oleh Tim Barunastra ITS Surabaya. Foto: Humas ITS Surabaya

Tim Barunastra Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya siap kembali berlaga di ajang Kompetisi Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2018, di Politeknik Negeri Madura, Sampang, Madura.

Resmi dilepas Dr Darmaji SSi MT, Direktur Kemahasiswaan ITS, Senin (12/11/2018), tim yang beranggotakan 20 orang dari berbagai macam divisi ini akan mengirim dua kapal dengan kategori yang berbeda.

Kapal yang pertama adalah Nala Evo Mark III yang akan berlaga pada kategori Autonomous. Kategori ini melombakan kapal dengan kendali otomatis. Sedangkan kapal kedua yang dinamai Arnesh akan berkompetisi pada kategori racing fuel engine.

Steven Caramoy, ketua Tim Barunastra ITS mengatakan, perlombaan tahun ini akan sedikit berbeda dengan perlombaan pada dua tahun yang lalu. Karena pada tahun ini, ungkapnya, perlombaan dilakukan di pantai yang memiliki ombak, bukan pada kolam dengan air tenang seperti yang telah dilaksanakan sebelumnya.

“Kami senantiasa melakukan pengembangan pada kapal, khusus untuk lomba ini kami mengembangkan agar kapal dapat bertahan dengan medan yang berombak,” terang mahasiswa Departemen Teknik Perkapalan ITS ini.

Mengenai pengembangan kapalnya, Amoy, sapaan akrab pria ini, menerangkan bahwa Tim Barunastra ITS menggunakan jenis kapal catamarans. Jenis kapal yang memiliki dua lambung ini dinilai memiliki performa yang baik untuk menghadapi medan berombak.

Selain itu, Tim Barunastra juga melakukan pengembangan pada program kapal tersebut, sehingga siap menghadapi medan.

“Kami juga mengoptimalkan sensor kamera yang digunakan, karena pada perlombaan ini hanya diperbolehkan menggunakan sensor kamera untuk mendeteksi warna,” tambah Amoy kepada awak media.

Meski kapal ini sempat beberapa kali menabrak lintasan yang dibuat dalam ujicoba yang dilakukan pada pelepasan tim di Danau Delapan ITS, hal ini tidak menyurutkan optimisme tim untuk kembali membawa gelar juara seperti pada tahun 2014 dan 2016.

Amoy mengaku, kesalahan yang terjadi diakibatkan kekeliruan penggunaan program pada kapal. “Ada program yang berbeda tiap pagi, siang, atau sore,” tutur Amoy.

Kapal tersebut, lanjut Amoy sudah memiliki banyak peningkatan dari versi sebelumnya, terutama pada otomasi kecepatan kontrol.

“Kami juga senantiasa melakukan latihan dengan lintasan yang dirancang lebih sulit daripada saat lomba. Tidak lupa, kami memberikan ombak buatan agar terbiasa dengan medan lomba yang berombak,” tegas Amoy.

Semangat Tim Barunastra ITS ini juga tidak lepas dari motivasi yang diberikan oleh dosen pembimbing tim, Rudy Dikairono ST MT, serta para pimpinan ITS lainnya.

Sebagai pembina tim, Rudy mengatakan bahwa tim harus melakukan yang terbaik dalam perlombaan.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Kemahasiswaan juga menekankan bahwa setiap usaha tidak akan mengkhianati hasil. “Masih ada waktu satu minggu lagi, persiapkan segala sesuatu dengan matang,” pungkas Darmaji.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs