Gotabaya Rajapaksa, mantan Presiden Sri Lanka bisa memasuki Thailand berdasarkan permintaan pemerintah negaranya, tetapi masa tinggalnya di sana akan bersifat sementara.
Tanee Sangrat, Direktur Jenderal Departemen Penerangan dan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan, pertimbangan untuk mengizinkan Gotabaya masuk didasarkan hubungan baik dan lama antara kedua negara.
“Sebagai pemegang paspor diplomatik Sri Lanka, Gotabaya mantan presiden dapat masuk ke Thailand tanpa visa untuk jangka waktu 90 hari, sesuai dengan Perjanjian 2013 tentang pembebasan visa antara Thailand dan Sri Lanka,” ujar Tanee, seperti yang dikutip Antara Kamis (11/8/2022).
Ia menambahkan, bahwa mantan presiden tersebut masa tinggalnya bersifat sementara dengan tujuan perjalanan selanjutnya dan tidak ada suaka politik yang dicari.
Namun, Tanee tidak mengungkapkan kapan Gotabaya akan memasuki kerajaan itu, tetapi telah diperkirakan bahwa ia akan tiba di Thailand pada Kamis (11/8/2022).
Thailand akan menjadi negara Asia Tenggara kedua tempat berlindung sementara bagi Gotabaya.
Gotabaya menuju Singapura melalui Maladewa pada Juli lalu, di tengah protes massal atas krisis ekonomi terburuk negara itu dalam tujuh dekade.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Singapura mengonfirmasi bahwa Gotabaya telah diizinkan masuk ke Singapura dalam kunjungan pribadi.
Juru bicara Kemlu Singapura mengatakan, Gotabaya tidak pernah meminta suaka atau diberikan suaka. (ant/des/rst)