Sabtu, 23 November 2024

Kisah Laila, Penjual Roti Bakar yang Punya Cita-cita Jadi Public Speaker Handal

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Siti Nur Lailatul Hasanah dalam kesehariannya sebagai penjual roti bakar. Foto: Humas Stikosa

Melanjutkan studi di perguruan tinggi tidak pernah dibayangkan oleh Laila, yang punya nama asli Siti Nur Lailatul Hasanah (19), anak yatim piatu dari keluarga prasejahtera di Surabaya.

Laila, satu dari sekian banyak lulusan SMA yang berhasil diterima menjadi mahasiswa baru di kampus Stikosa-AWS masuk kuliah melalui jalur KIP (Kartu Indonesia Pintar) tahun akademik 2022/2023.

“Awalnya sih saya gak pernah kepikiran ada kesempatan bisa lanjut kuliah di sini (di Stikosa-AWS). Saya sih bersyukur sudah lulus SMK saja sudah cukup. Sekarang saya didaftarkan di kampus ini untuk menggapai impian saya,” ungkap gadis kelahiran Surabaya ini.

Kampus digital ini ternyata adalah satu-satunya pilihan Laila, lantaran sesuai dengan cita-citanya menjadi seorang Public Speaking profesional.

“Sejak dulu cita-cita saya ingin menjadi Public Speaking profesional seperti orang-orang yang terkenal di media sosial, yang membawakan berita, seperti itu,” ujar Laila.

Laila diterima sebagai mahasiswa baru kampus Stikosa-AWS tahun ini, lewat Geng Gemes (Gerakan Mengajak Sedekah}. Sebuah komunitas pegiat sosial di Surabaya.

Dikisahkan Laila, ia ditinggal wafat ayah dan bundanya sejak usia kanak-kanak. Sejak saat itu, Laila dan adiknya tinggal bersama kakek dan neneknya, di kawasan Karang Menjangan Surabaya.

Selama itu pula, Laila bersama adiknya diajarkan hidup mandiri lantaran penghasilan kakek dan neneknya yang berusia lebih dari 50 tahun, belum dapat mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Selain menjalani aktivitas sekolah, Laila juga membantu dengan berjualan roti bakar selepas sekolah. Rutinitas itu dilakukannya sejak SMP sampai SMK, dengan modal usaha dari bantuan yang dihimpun relawan Geng Gemes.

“Penghasilan saya setiap harinya tidak menentu, kadang sepi terkadang lumayan laku dengan hasil pas-pasan,” ujarnya.

Jumlah pendaftar Stikosa-AWS di tahun akademik 2022/2023 ini hingga awal gelombang 3 pendaftaran, mengalami peningkatan pesat. Yakni hampir 200 persen di bandingkan tahun sebelumnya baik melalui jalur reguler, jalur prestasi akademis maupun nonakademis, serta melalui jalur KIP Kuliah.

“Setelah mengetahui hasil verifikasi tim PMB kami di lapangan, setelah melakukan survei dan analisis, Laila memang betul- betul berhak dan layak mendapat KIP untuk diajukan kuliah di Stikosa-AWS dan kita perjuangkan untuk disetujui,” ujar Dr. Meithiana Indrasari Ketua Stikosa- AWS.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs