Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya pada Jumat, (27/5/2022) telah meletakkan batu pertama pembangunan Sentra Wisata Kuliner (SWK) yang ada di halaman Kampus ITTS Jalan Ketintang 156 Surabaya, Estimasinya pada tanggal 13-14 Agustus para pedagang sudah masuk semua ke SWK Ketintang. Sedangkan launchingnya direncanakan pada tanggal 17 Agustus 2022.
Dalam rapat progres pembangunan SWK Ketintang, yang dipimpin Irvan Widyanto, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya, membahas progres pembangunan. Mulai dari jumlah pedagang yang akan direlokasi ke tempat tersebut, hingga kebutuhan listrik maupun instalasi air PDAM.
Pemkot Surabaya terus berkoordinasi dengan PT Telkom Indonesia untuk menuntaskan progres pembangunan SKW Ketintang. Bahkan terkait belum terpasangnya saluran air PDAM, pihaknya juga siap membantu mengkomunikasikan. “Nanti kita bantu komunikasi dengan Direksi PDAM Surya Sembada,” jelas Irvan.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari laman resmi surabaya.go.id. pada Rabu (3/8/2022). Andi Susena, Manager Government Service Witel Surabaya Utara, PT Telkom Indonesia mengatakan, progres pembangunan fisik SWK Ketintang telah mencapai 65 persen. Pihaknya menargetkan, bangunan fisik itu akan rampung 100 persen pada tanggal 14 Agustus 2022.
“Mungkin yang belum bisa 100 persen pada tanggal 17 Agustus 2022 adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Nah, itu perlu waktu sampai September Insyaallah selesai,” kata Andi Susena.
Ia menambahkan, SWK Ketintang dapat menampung 35 pedagang, karena lahan tersebut memiliki luas 1.500 meter persegi, dan SWK Ketintang itu untuk merelokasi para pedagang yang ada di sekitaran Ketintang.
Andi menyebut, sistem pembayaran digital juga akan diterapkan di SWK Ketintang. bahkan PT Telkom Indonesia sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selalu mensupport pemerintah pusat maupun daerah dalam mendigitalisasi masyarakat.
“Jadi, sistem pembayarannya nanti menggunakan e-money, kita punya sistem Sooltan Pay, sistem kasir juga ada. Jadi kita memaksimalkan itu untuk membudayakan masyarakat secara digital,” imbuhnya.
Agus Tjahyono, Camat Gayungan Kota Surabaya mengatakan, para pedagang kaki lima (PKL) yang akan direlokasi ke SWK Ketintang terlihat antusias. Selain lokasinya lebih rapi dan tertata, para pedagang itu juga melihat potensi ekonomi di sana.
“Sebenarnya banyak yang ingin masuk ke SWK Ketintang. Tapi karena kapasitasnya hanya 35 pedagang, sehingga ada skala-skala prioritas,” ujar Agus.
Ia menambahkan, Selama ini PKL tersebut berjualan di dekat saluran di kawasan Jalan Ketintang. sehingga, SWK ini diharapkan menjadi solusi tempat relokasi para pedagang. Dengan demikian, pemkot bisa membangun saluran untuk mencegah genangan di kawasan tersebut. (des/rst)