Jumat, 22 November 2024

Aktivis Lingkungan: Warga Perkotaan Doyan Memakai Sabun Berbusa Tinggi

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Pompa Air Kalidami yang sempat dinyalakan kembali dan menimbulkan tumpukan busa di Sungai Kalidami, Selasa (2/8/2022). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Fenomena limbah busa yang terjadi di Rumah Pompa Kalidami, Mulyorejo, Surabaya pada Selasa (2/8/2022) tidak membuat kaget warga sekitar. Bahkan aktivis lingkungan menyebut kasus ini memiliki penyebab serupa, yaitu tingkat pemakaian detergen dan sabun yang tinggi di masyarakat.

Prigi Arisandi Direktur Institut Pemulihan dan Perlindungan Sungai (INSPIRASI) menyebut, masyarakat kota doyan melakukan aktivitasnya sehari-hari seperti mandi dan mencuci dengan sabun atau detergen yang menghasilkan banyak busa.

“Terlalu banyak beban limbah domestik di Kota Surabaya termasuk sabun yang menghasilkan banyak busa, sehingga air sudah tidak mampu menetralisir dan menyebabkan penumpukan busa,” kata Prigi saat dikonfirmasi suarasurabaya.net, Selasa (2/8/2022).

Selain itu, faktor lain yang membuat timbulnya busa adalah kualitas air yang menurun. Kata Prigi, penurunan kualitas itu disebabkan oleh beban limbah yang tinggi.

Menurutnya, kasus limbah busa ini merupakan rantai panjang pencemaran lingkungan yang dimulai dari tingkat pemakaian dan produk sabun yang dipakai. Rantai pencemaran lingkungan ini diperpanjang pula dengan adua aktivitas yang membuat timbulnya limbah busa.

“Yang pertama aktivitas industri yang menggunakan detergen atau sabun secara berlebih hingga membuang limbah di atas ambang batas. Yang kedua adalah warga menggunakan sabun dengan tingkat berbusa tinggi,” ujarnya.

Prigi melanjutkan, kondisi ini diperparah dengan faktor pembuangan limbah yang tidak diimbangi dengan pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) rumah tangga komunal di lingkungan sekitar sungai.

“Ini tugas dari pemerintah untuk melakukan pengendalian mutu terhadap produsen supaya memproduksi sabun dengan busa yang tidak terlalu tinggi,” tutupnya.

Seperti diketahui, pada Selasa pagi sekitar pukul 09.00 WIB Sungai Kalidami, Mulyorejo mengalami penumpukan limbah busa. Sapto Pamuji Staff Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya menyampaikan, penyebabnya adalah turbulensi dari proses pemompaan air yang kemudian tercampur dengan limbah domestik.

Kejadian serupa tidak hanya dialami Rumah Pompa Air Sungai Kalidami Mulyorejo, namun juga pernah terjadi di Pompa Air Tambak Wedi dan Kenjeran.(wld/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs