Sabtu, 23 November 2024

Fidel Ramos Mantan Presiden Filipina Wafat

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Fidel Ramos mantan Presiden Filipina wafat pada usia 94 tahun. Foto: Reuters

Fidel Valdez Ramos Mantan Presiden Filipina wafat pada Minggu ( 31/7/2022) saat berusia 94 tahun. Kematiannya diumumkan oleh Ferdinand Marcos Jr, yang baru-baru ini terpilih sebagai Presiden Filipina.

“Kami sekeluarga berduka bersama rakyat Filipina pada hari yang menyedihkan ini. Kami tidak hanya kehilangan seorang pemimpin yang baik, tetapi juga seorang anggota keluarga,” kata Marcos Jr melalui pernyataan yang dikutip Antara dari Reuters, Senin (1/8/2022) pagi.

“Warisannya sebagai presiden akan selalu dihargai dan terpatri dalam hati bangsa kita yang bersyukur ini,” imbuhnya..

Untuk diketahio, Fidel Ramos adalah seorang pejuang perang di Korea dan Vietnam serta merupakan penyintas di arena politik. Ia menjadi pejabat tingkat tinggi bidang keamanan selama masa kediktatoran Ferdinand Marcos Sr, dan kemudian berhasil meraup suara kemenangan untuk Presiden di negara itu.

Ramos menjadi pahlawan bagi banyak pihak karena membelot dari pemerintahan Marcos, saat menjabat kepala kepolisian nasional. Pembelotannya itu mendorong kejatuhan pemerintahan Marcos, saat pemberontakan massal di Filipina berlangsung pada 1986.

Namun bagi sebagian pihak lainnya, Ramos tidak bisa dimaafkan karena menerapkan aturan darurat militer di bawah rezim Marcos.

Pada pemilihan presiden 1992, Ramos menang tipis dari Corazon Aquino pemimpin gerakan Kekuatan Rakyat yang menyingkirkan Marcos.

Selama enam tahun Ramos menjabat sebagai presiden, pemerintah Filipina membuka pintu ekonomi bagi investasi dari luar negeri dengan menerapkan kebijakan deregulasi dan liberalisasi.

Ramos juga menghancurkan praktik monopoli pada sektor transportasi dan komunikasi.

Melalui kewenangan khusus yang diberikan Kongres, ia memulihkan sektor kelistrikan yang bermasalah sehingga pemadaman listrik selama 12 jam, yang melemahkan negara itu, tidak lagi terjadi.

Selama Ramos menjabat sebagai presiden, ekonomi Filipina melonjak dan tingkat kemiskinan turun menjadi 31 persen, dari yang sebelumnya 39 persen, berkat Agenda Reformasi Sosial yang diusungnya.

Selain itu, Ramos pada 1996 menandatangani perjanjian perdamaian dengan kelompok separatis Islamis Front Pembebasan Nasional Moro.

Ia juga berhasil mengerucutkan jumlah gerilyawan Maoist menjadi lebih dari 5.400 orang, dari angka tertinggi 25.000 orang pada 1986. (ant/bil)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs