PKK Jawa Timur menggandeng Gabungan organisasi wanita Jatim untuk memastikan 2.352.401 anak di Jawa Timur mendapatkan imunisasi Campak Rubella dan imunisasi penting lainnya selama Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahap II dimulai pada bulan Agustus 2022.
Jawa Timur memiliki 31 hari untuk melakukan vaksinasi kepada 2,3 anak di Jawa Timur.
“Untuk mencapai target 100% anak diimunisasi pada akhir Agustus 2022, maka 75.884 anak perlu mendapatkan imunisasi per harinya selama Bulan Agustus,” kata Arumi Bachsin Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur pada suarasurabaya.net, Kamis (28/7/2022)
Arumi mendorong peran perempuan dan sinergitas lintas sektor untuk mendukung kesuksesan BIAN 2022.
Selama pelaksanaan BIAN di Jawa Timur, satu dosis imunisasi campak-rubela diberikan kepada kelompok sasaran, yaitu anak berusia 09-59 bulan sesuai dengan rekomendasi yang ditetapkan untuk masing- masing wilayah.
Satu atau lebih jenis imunisasi lain untuk melindungi anak dari penyakit seperti polio dan difteri, juga dapat diberikan untuk melengkapi status imunisasi anak balita.
Turut hadir pula dalam forum, Tubagus Arie Rukmantara Kepala Perwakilan UNICEF wilayah Jawa yang nantinya akan ikut membantu ketersediaan pasokan vaksin, memperkuat sistem rantai dingin dan melibatkan masyarakat untuk mempelajari lebih lanjut tentang manfaat imunisasi.
Dirinya mengatakan bahwa selama masa pandemi, cakupan imunisasi dasar lengkap turun drastis, diperkirakan ada sekitar lebih dari 1,7 juta bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019-2021.
Ia menyampaikan bahwa situasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi di seluruh dunia.
Berdasarkan data yang di publikasikan oleh UNICEF dan WHO, sepanjang tahun 2021, 25 juta balita di seluruh dunia melewati atau tidak mendapatkan satu atau lebih dosis vaksin DTP yang berguna untuk melawan penyakit Difteri, Tetanus dan Pertusis.
“Kami mendapat banyak laporan. Terjadi penurunan karena pandemi,” kata Arumi.
Pandemi membuat para Ibu menunda imunisasi karena lokasi kesehatan memang kala itu sedang memprioritaskan penanganan pasien Covid19.
“Pandemi juga membuat Posyandu kita banyak yang vakum. Banyak anak yang drop out dari imunisasi yang sedang berlangsung,” lanjutnya.
Maka sebagai upaya untuk mengejar ketertinggalan capaian imunisasi, Arumi menggerakan TP PKK Jatim dan beberapa gabungan organisasi wanita untuk berkolaborasi mensukseskan BIAN 2022.
Sejauh ini, imunisasi terbukti efektif mencegah generasi anak terkena wabah. Baik itu Polio, Difteri, Tetanus dan lainnya.
“Sudah mulai ditemukan adanya tendensi wabah difteri dan campak. Difteri di dua kabupaten, campak juga dua Kabupaten,” ungkap Arumi.
Dengan latar belakang inilah Arumi mengajak para ibu dengan baduta (Bayi dibawah dua tahun) untuk mengantarkan anaknya mendapatkan layanan vaksin. Karena vaksin merupakan salah satu hak anak yang wajib diberikan sebagai langkah preventif untuk menjaga kesehatannya.
“Imunisasi selama ini telah terbukti memberikan banyak manfaat kepada anak-anak kita, sebagai perempuan dan tentu saja sebagai seorang ibu kita ingin memastikan anak-anak kita dapat tumbuh dan berkembang secara sehat,” kata dia.
“Untuk itu, saya mengajak ibu-ibu PKK untuk terus berperan aktif dalam melakukan kampanye untuk imunisasi ini. Saya juga mengajak semua organisasi perempuan yang hadir untuk ikut mensukseskan kampanye Bulan Imunisasi Anak Nasional yang akan kita lakukan di bulan Agustus”, imbuhnya.
Secara global, vaksin menyelamatkan lebih dari lima nyawa setiap menit – mencegah hingga tiga juta kematian per tahun, menjadikan vaksin sebagai salah satu kemajuan paling signifikan dalam kesehatan dan pembangunan global.
Anak-anak yang diimunisasi menjadi lebih sehat dan berprestasi lebih baik di sekolah sehingga menghasilkan manfaat ekonomi yang berdampak terhadap masyarakat.(tha/rst)