Sabtu, 23 November 2024

BNN: Air Rebusan Pembalut Wanita Bikin Mabuk Karena Sugesti

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Irjen (Pol) Arman Depari Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (14/11/2018). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Beberapa waktu lalu, ada aksi remaja di daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta minum air rebusan pembalut wanita yang mengakibatkan para remaja tersebut mabuk.

Irjen (Pol) Arman Depari Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) menjelaskan kalau pihaknya telah mengambil sampel atau contoh pembalut wanita yang direbus, kemudian diperiksa ke laboratorium.

“Kita mengambil sampel-sampel ini, kemudian kita lakukan perebusan dan akhirnya kita lakukan pemeriksaan laboratorium di Badan Narkotika Nasional,” ujar Arman di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (14/11/2018).

Menurut Arman, dalam cairan (Gel) di pembalut wanita tersebut, BNN tidak menemukan adanya zat mengandung narkotika maupun psikotropika.

“Jadi di dalam Gel (cairan) pembalut wanita itu tidak mengandung bahan berbahaya narkotika dan psikotropika,” tegasnya.

Apakah ini fenomena baru? dia menegaskan kalau minum air rebusan pembalut wanita ini memang terjadi di beberapa tempat, tidak hanya di Jawa Tengah saja.

Oleh karena di pembalut Wanita itu tidak ditemukan bahan-bahan narkoba, maka, Arman menyimpulkan bahwa air rebusan pembalut wanita tidak baik untuk dikonsumsi, dan kasus ini bisa dikatakan sebagai penyimpangan.

“Kesimpulan kami, ini adalah bahan-bahan yang memang tidak tepat dan tidak baik untuk dikonsumsi manusia. Kami melihat ini sebagai penyimpangan perilaku,” jelasnya.

Selanjutnya, kata dia, BNN dalam mengatasi kasus ini akan melibatkan ahli-ahli psikologi untuk memberikan sosialisasi di sekolah-sekolah.

“BNN untuk menangani masalah ini lebih mengedepankan psikolog dan kita arahkan untuk konsultasi sekaligus memberikan pengarahan kepada mereka atau pengkonsumsi ini supaya penyimpangan yang terjadi selama ini bisa diluruskan dengan konseling terhadap mereka bersama sama dengan sekolah- sekolah kita,” kata Arman.

Dia melihat kasus ini sebenarnya adalah perilaku kelompok yang dipengaruhi oleh orang-orang tertentu. Artinya, di dalam kelompok itu ada satu atau dua orang yang menyampaikan informasi bahwa meminum air rebusan dari pembalut wanita menimbulkan efek ini atau itu, dan kemudian informasi itu disebarkan ke lingkungan mereka, yang kemudian mereka mencoba untuk mengkonsumsi bersama.

“Dan itu namanya adalah psikologis, yang termasuk dalam sugesti. Jadi namanya psikologi sugesti. Mereka tidak benar tapi mereka mensugesti sendiri yang seolah-olah itu berbahan narkotika,” pungkas dia.(faz/dim)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs