Jumat, 22 November 2024

377.873 Anak Surabaya telah Menerima KIA yang Siap Jadi Katepay

Laporan oleh Retha Yuniar
Bagikan
Dispendukcapil Surabaya telah mendistribusikan Kartu Identitas Anak (KIA) sekaligus Katepay kepada 377.873 anak. Jumlah ini merupakan 48,71 persen dari total anak di Surabaya, yang sekaligus melebihi target nasional sebesar 40 persen.
“KIA ini diamanahkan oleh Pak Wali Kota dan Pak Menteri Dalam Negeri yang didorong untuk bisa memberikan manfaat lebih bagi warga masyarakat,” ujar Agus Imam Sonhaji Kadispendukcapil Surabaya pada Radio Suara Surabaya, Rabu (27/7/2022).
Selain itu, melalui kerja samanya dengan Bank Jatim, Dispendukcapil Surabaya membuat terobosan agar KIA juga bisa berfungsi sebagai alat pembayaran, tidak hanya sebagai kartu identitas bagi anak berusia di bawah 17 tahun.
“Program ini sengaja dirancang agar anak kepingin punya KIA. Sehingga kemudian terpikirlah, bagaimana agar KIA itu bisa berfungsi untuk mendapatkan diskon berbagai merchant yang bekerjasama dengan Pemkot. Kedua, ini bisa berfungsi untuk alat pembayaranya sekalian,” ungkapnya.
Diskon yang akan didapatkan, kata Kadispendukcapil, dari pembayatan non tunai Katepay juga bervariasi. “Tergantung merchant. Ada yang 10 persen, ada yang 15 persen,” paparnya.
Agus menjelaskan, jika melalui program ini anak bisa mengunakan KIA sekaligus Katepay nya untuk membeli buku, jajan di kantin, alat pembayaran saat naik Bus Suroboyo maupun pembelian tiket Kebun Binatang sampai Pantai Kenjeran.
“Orang tua bisa melakukan top up kartu anak melalui aplikasi Katepay yang di install dari playstore. Sehingga bisa meng-conect kan NIK anaknya dengan sistem Katepay,” terangnya.
Agus Imam Sonhaji menyampaikan, KIA sudah bisa dimiliki sejak anak berusia 0-17 tahun. “Sejak tahun 2020, kami sudah mencetakkan semua KIA bayi baru lahir,” ucapnya.
Selanjutnya, untuk segera bisa terjangkau anak-anak, Dispendukcapil akan mendistribusikan KIA tersebut melalui Kelurahan setempat, sehingga warga tidak perlu repot-repot melakukan pengambilan di Kantor Dispendukcapil. Namun bagi anak berusia lima sampai enam tahun keatas, masih belum bisa otomatis karena Dispendukcapil memerlukan foto terbaru sang anak.
Sebagai langkah percepatan, Dispendukcapil telah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk merekam data anak-anak melalui sekolah. Beberapa data yang dibutuhkan dalam penerbitan KIA meliputi Kartu Keluarga dan foto terbaru ukuran tiga kali empat.
“Bagi yang memiliki foto dalam bentuk soft file juga tidak ada masalah. Malah membantu karena kami tidak perlu melakukan foto ulang,” katanya.
Selain itu, KIA juga bisa didapatkan melalui penginputan data via aplikasi “klampid new generation”.
Sementara itu, Cahyo Siswo Utomo Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya di waktu yang berbeda, mengungkapkan apresiasi dan dukungannya atas inovasi yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Cahyo Siswo Utomo Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya melakukan pengecekan pelayanan KIA/ Katepay, Rabu (27/7/2022). Foto: Retha Yuniar suarasurabaya.net
“InsyaAllah ini program yang cukup baik yang di launching Pemkot Surabaya, semoga bisa mendukung perlindungan anak. Salah satu urgensi yang saya dapatkan ini untuk perlindungan anak,” kata Cahyo saat mengecek stan pelayanan pendaftaran KIA di Balai Pemuda.
Dirinya mengatakan bahwa ini merupakan wujud komitmen Penerintah Kota Surabaya dalam melindungi hak anak.
“Kalau sebelum ada ini kan masih menggunakan KK ya, dan ukurannya juga besar sehingga sedikit repot bawanya. Sekarang cukup tunjukan KIA versi kecil dan praktis,” pungkasnya. (tha/bil/ipg)
Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs