Pandemi Covid-19 meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi buah. Bahkan di tahun kedua pandemi, meningkat dua kali lipat dari sebelumnya.
Renny Lauren Direktur Utama PT Segar Kumala Indonesia Tbk. mengatakan, di tahun 2020 saat pandemi, impor buah meningkat 17 persen dibanding tahun 2019. Bahkan pada tahun kedua pandemi di 2021, nilai impor meningkat dua kali lipat menjadi 33 persen.
“Kita optimis di tahun 2022 ini meningkat 40 sampai 50 persen,” kata Renny saat Konferensi Pers yang digelar oleh perusahaan importir dan pedagang besar buah-buahan dan sayuran di Indonesia itu, di The Westin Surabaya, Selasa (26/7/2022).
Peningkatan itu, menurutnya karena kesadaran masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh selama pandemi.
“Flashback sedikit, 2019 pandemi belum merebak. Tahun 2020, memang sempat disebut buah pir itu baik untuk mendinginkan tenggorokan, akhirnya masyarakat mulai makan pir. Jadi selama ini penjualan pir terbesar,” katanya lagi.
Pasca pandemi, di tahun 2022 dan seterusnya, Renny mengaku tetap optimis bahwa permintaan buah semakin meningkat.
“Bagaimana kami pada setelah ini, yang kita lihat pangsa pasar. Berdasarkan data statistik Indonesia, konsumsi buah secara satu indonesia masih 20%. Jadi masih sangat besar banget kesempatan bagi Indonesia untuk berkembang,” imbuhnya.
Peluang ini juga membuat PT Segar Kumala Indonesia Tbk memutuskan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan melepas maksimal 20 persen sahamnya ke publik atau sebanyak-banyaknya 200 juta lembar saham dengan harga penawaran awal mulai Rp 350 – Rp 400 per lembar. Dengan begitu pihaknya akan mendapat dana segar sekitar Rp 70 miliar hingga Rp 80 miliar.
“Target penggunaan dana, sebanyak 75% untuk modal kerja. 25% untuk penambahan cabang,” imbuh Renny.
Selain itu, strategi lainnya, akan memperbanyak supplier dari mancanegara untuk memenuhi beragam produk buah mau pun sayur. Selama ini impor buah-buahan dan sayuran didatangkan dari negara-negara Asia, Australia, Amerika Tengah, dan sebagainya. Kemudian didistribusikan melalui 9 cabang cold storage dan distribusi aktif tersebar di seluruh Indonesia.
“Item-item yang paling dicari, apel, anggur, jeruk, dan pir,” ujarnya. (lta/ipg)