Sabtu, 23 November 2024

Tour De France: Vingegaard di Ambang Juara Setelah Finis Urutan Kedua Etape 20

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Jonas Vingegaard Pebalap sepeda tim Jumbo-Visma, merayakan kesuksesannya di podium dengan tetap mengenakan jersey kuning bersama Frida anaknya, setelah menuntaskan etape ke-20 Tour de France dari Lacapelle-Marival sampai Rocamadour di France, Sabtu (23/7/2022). Foto: Reuters

Jonas Vingegaard berhasil finis urutan kedua dalam etape 20 berupa individual time trial dalam Tour de France. Capaian ini mengantar Vingegaard ke ambang juara balap sepeda bergengsi di dunia tersebut.

Seperti dilaporkan Antara mengutip AFP, kini dia hanya perlu menyelesaikan etape terakhir dengan melewati garis finis Champs-Elysees di Paris pada Minggu (24/7/2022) hari ini, guna memastikan tetap mengenakan jersey kuning yang membuatnya menjadi juara Tour de France edisi 2022.

Pebalap tim Jumbo-Visma itu memuncaki klasemen keseluruhan dengan unggul tiga menit 34 detik, di depan Tadej Pogacar sang juara bertahan. Sementara Geraint Thomas dari tim Ineos Grenadiers yang menjuarai edisi 2018, menempati urutan ketiga dengan selisih waktu delapan menit 13 detik.

David Gaudu Pebalap sepeda Prancis dari tim FDJ dan Aleksandr Vlasov dari tim Bora melengkapi lima besar, menjelang etape hari Minggu menuju Paris, yang biasanya merupakan rute seremonial.

“Saya tetap bangga kepada diri sendiri, saya sudah melakukan apa yang saya bisa, dan paling tidak saya menguasai jersey putih (U-25 terbaik),” kata Pogacar usai finis dikutip AFP, Sabtu (23/7/2022).

Etape time-trial pada Sabtu sendiri, dijuarai Wout van Aert yang finis di depan Vingegaard rekan setimnya dari Denmark. Pencapaian tersebut membuat tim Jumbo menjuarai enam etape dan menguasai jersey kuning, jersey hijau untuk sprint, dan jersey polka dot untuk kampiun tanjakan.

Van Aert juga difavortikan menjadi pemenang etape hari terakhir di sekitar Champs-Elysees, sebelum para pemenang jersey dimahkotai di podium Arc de Triomphe.

Dua tahun lalu, Pogacar secara heroik membalikkan defisit 57 detik di etape terakhir time trial di La Planche des Belles Filles, guna merampas kemenangan dari Primoz Roglic.

Tetapi pada Sabtu kemarin, Vingegaard melesat melepaskan diri dari rombongan 139 pebalap sepeda dan terus berada di depan dengan konstan, mengayuh dalam kecepatan tinggi tanpa henti melalui jalan-jalan pedesaan. Ini artinya pertempuran menegangkan melawan Pogacar sama sekali tak terjadi.

Pebalap sepeda Denmark itu delapan detik lebih cepat dari Pogacar sebagai pesaing terberatnya, yang terlihat kecewa setelah melewati garis finis. Sikapnya yang pantang menyerah membuat Tour de France edisi ke-109 ini berlangsung menegangkan.

Kedua pebalap itu bertarung satu sama lain sejak awal sampai akhir balapan ini. Vingegaard menggulingkan juara dua kali itu dengan tampil cemerlang di etape rute pegunungan.

Pogacar sejatinya unggul lebih dulu berkat mentalitas serigalanya, yang pelan tapi pasti mencengkeram posisi teratas di etape keenam berkat penampilannya yang tak tertandingi lawan. Tetapi keberuntungan menjauhi Pogacar ketika dia kehilangan rekan setimnya karena Covid dan cedera. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pebalap yang tak menyukai panas yang menyengat.

Vingegaard lalu merebut jersey kuning dari Pogacar di etape ke-11. Pebalap sepeda dari tim UEA yang pantang menyerah itu akhirnya semakin kehilangan pijakan pada etape 18.

Pertarungan heroik mereka dibungkus oleh momen sportif ketika Pogacar terjatuh. Vingegaard terlihat menunggu sang lawan untuk bangkit guna mengejarnya.

Kedua pebalap bersalaman sejenak yang diabadikan dalam foto tak terlupakan dalam salah satu edisi modern Tour de France terbaik ini.(ant/bil/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs