Tahun ini Kota Surabaya kembali meraih predikat Kota Layak Anak Kategori Utama. Dengan pencapaian selama lima tahun berturut-turut ini, seharusnya Surabaya sudah meraih predikat tertinggi sebagai Kota Layak Anak. Namun, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengatakan, masih ada beberapa ketentuan yang harus disiapkan.
“Secara nilai kita sudah 912, sudah termasuk Kota Layak Anak (KLA). Tapi dalam Peraturan Presiden yang baru ada beberapa ketentuan seperti harus ada beberapa Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), kemudian ada media khusus anak, ini yang harus kita siapkan. Insyaallah tahun depan kita bisa memenuhi itu jadi KLA,” kata Eri, Sabtu (23/7/2022)
Perlu diketahui, peringkat Kota Layak Anak mulai dari paling bawah hingga yaitu Pratama, Madya, Nindya, Utama, dan KLA.
Perolehan predikat itu, menurutnya, bukanlah yang utama. Tanpa mendapatkan predikat Kategori Utama maupun KLA, Kota Surabaya harus tetap nyaman dan aman bagi perempuan dan anak.
“Jadi kita berupaya sekarang ini menggandeng perguruan tinggi agar ada pendampingan ke anak-anak di Balai RW misalnya, ada perkumpulan agar anak-anam bisa bermain nyaman,” imbuhnya.
Selain itu, Eri juga memastikan kasus pelecehan seksual yang terjadi di Surabaya harus diberikan hukuman maupun sanksi berat.
“Saya mengucapkan terima kasih ke Kapolres, Kajari, yang sudah melakukan itu semua. Sosialisasi ini terus kita lakukan, soal kalau ada kejadian (pelecehan seksual) maka akan ada sanksi sangat berat. Dengan begitu jika sanksinya berat, kenyamanan dan keamanan bagi perempuan dan anak juga terjamin, maka pelecehan seksual itu tidak berani,” tambah Eri.(ant/iss)