Bandar Udara (Bandara) Internasional Juanda Surabaya terus mewujudkan komitmen pelestarian budaya bangsa Indonesia, terutama yang berasal dari Provinsi Jawa Timur. Sebagai wujud komitmennya, Bandara Juanda berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim untuk menggelar pertunjukan Reog Ponorogo.
“Hari ini, berkat kerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, kami dapat menggelar pertunjukan Reog yang juga menandai dukungan kami untuk mempromosikan rangkaian kegiatan Grebeg Suro dalam rangka HUT Kabupaten Ponorogo,” jelas Siyani Jaffar General Manager Bandar Udara Internasional Juanda, seperti yang dikutip Antara, Kamis (21/7/2022).
“Seperti kita ketahui, Reog Ponorogo merupakan salah satu kesenian asli Nusantara yang menampilkan sosok topeng macan berhias bulu merak dengan ukuran yang sangat besar. Topeng tersebut ditarikan dengan gerakan meliuk-liuk mengikuti iringan musik khasnya. Seni asli seperti ini memiliki daya tarik yang luar biasa, sehingga kami menangkap bahwa bandara harus menjadi etalase untuk memperkenalkan dan melestarikan seni budaya,” tambahnya.
Menurut Siyani, kegiatan serupa akan rutin dilaksanakan dan akan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Kedepannya kami akan menampilkan budaya khas Jawa Timur lainnya untuk para pengguna jasa, yang akan dikoordinir oleh Dinas Kebudayaan dan Parwisata Jatim. Harapan kami tidak hanya untuk memperkenalkan dan mempertahankan budaya, tetapi dapat menciptakan customer experience dan meningkatkan customer engagement di Bandara Juanda,” ujarnya.
Sementara itu, Sinarto Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur menyambut baik terlaksananya event perdana seni budaya di bandara pasca pandemi ini.
“Disbudpar Jatim menjalankan tugas dan fungsi dalam kaitannya dengan promosi dan pemasaran pariwisata, melalui peningkatan kemitraan dengan pihak lain, salah satunya dengan Bandara Juanda. Kami telah secara aktif berkoordinasi dan bekerjasama dengan ruang lingkup antara lain promosi bersama, penampilan seni budaya secara periodik/tematik event, lalu potensi untuk dilakukannya showcase etalase budaya dan produk ekonomi kreatif,” ujar Sinarto.
Ia berharap dukungan event seperti ini dapat menguatkan citra positif bagi Jawa Timur dan bagi daerah khususnya.
“Kegiatan ini penting dalam upaya untuk merajut budaya, bandara sebagai ruang publik, sekaligus gerbang masuk wisatawan baik dalam maupun luar negeri, digunakan sebagai etalase kebudayaan, dengan cara memberi ruang bagi penampilan seniman dan budayawan secara langsung. Selain itu, dapat memberikan kesan mendalam bagi wisatawan yang menggunakan fasilitas bandara,” ungkapnya.
Pertunjukan Reog Ponorogo ini mendapatkan tanggapan positif dari para penumpang, salah satunya adalah Advent yang bepergian menuju Labuan Bajo.
“Saya baru pertama melihat pertunjukan seni langsung seperti ini di bandara, biasanya saya melihat di televisi. Pengalaman yang sangat berkesan, saya akan membawa cerita ini di tujuan saya nanti. Sangat membanggakan budaya Indonesia dilestarikan dengan kegiatan seperti ini,” ucap Advent. (des/ipg)