Joko Widodo Presiden mengajak negara anggota untuk meningkatkan koordinasi dan upaya bersama dalam menanggulangi sampah plastik di lautan. Hal ini dia sampaikan saat memberikan pernyataan saat lunch retreat KTT Asia Timur di Suntec Convention Centre, Singapura, Kamis (15/11/2018).
“Laut dan samudra adalah masa depan kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang maritim. Salah satu isu yang menjadi tantangan bagi semua negara antara lain marine plastic debris (puing plastik laut,red),” ujarnya seperti dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (15/11/2018).
Sebelumnya, Indonesia telah mengusulkan pentingnya kerja sama sejumlah pihak dalam mengatasi sampah plastik laut. Terkait itu, Indonesia telah mengajukan konsep Pernyataan Pemimpin Negara Asia Timur tentang Pemberantasan Sampah Plastik di Laut (EAS Leaders’ Statement on Combating Marine Plastic Debris) sebagai salah satu dokumen hasil dari KTT ke-13 Asia Timur.
“Indonesia menyampaikan penghargaan kepada EAS yang telah menyetujui usulan Indonesia, yakni EAS Leaders’ Statement on Combating Marine Plastic Debris,” tuturnya.
Menindaklanjuti hal itu, Indonesia akan berupaya menugaskan badan terkait di ASEAN untuk mengimplementasikan usulan pernyataan itu ke dalam rencana aksi regional penanganan sampah plastik di kawasan.
Selain itu, konsisten dengan misi diplomasi perdamaian Indonesia, Presiden Jokowi juga mengajak negara-negara Asia Timur untuk mengambil langkah dan mendukung proses perdamaian di Palestina dan Israel.
“Saya sangat mengharapkan kiranya negara-negara EAS mengambil langkah konstruktif yang dapat mendukung perdamaian yang adil dan berkelanjutan berdasarkan two state solution,” tandasnya. (nin)