Ratusan driver ojek online (ojol) di Surabaya yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster meminta dispensasi untuk boleh mengambil orderan makanan di dalam pusat perbelanjaan/mal.
Daniel Lukas Rorong, Humas Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur mengatakan, hingga hari Minggu (17/7/2022), ratusan driver ojol di Surabaya masih belum vaksin booster.
Sementara, penerapan vaksinasi booster menjadi syarat mobilitas warga, termasuk untuk masuk mal di Surabaya sudah dilaksanakan mulai hari ini.
“Belum ada laporan dari driver soal ditolak, tapi kami beharap dispensasi atau pengecualian. Kalau sampai konsumen atau ojolnya sendiri membatalkan pesanan dikarenakan tidak bisa ke mal gara-gara belum vaksinasi booster, nantinya akan berpengaruh pada penilaian individunya dalam sistem aplikasi yang dimiliki. Termasuk menurunkan pendapatan yang akan diperoleh,” katanya pada suarasurabaya.net, Minggu (17/7/2022).
Menurutnya, para driver ojol banyak yang kesulitan mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lanjutan.
“Kalau vaksin dosis 1 dan dosis 2 sudah rata-rata,” imbuhnya.
Seperti diketahui, berdasarkan Surat Edaran (SE) Mendagri yang mensyaratkan vaksinasi booster untuk masuk ke sejumlah fasilitas publik termasuk mal, sudah dimulai hari ini, Minggu (17/7/2022).
Kebijakan tersebut juga sudah diterapkan di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Sementara, Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya saat dikonfirmasi suarasurabaya.net mengatakan, pihaknya akan segera mendata driver ojol yang belum mendapat suntikan dosis ketiga.
Dia juga meminta masyarakat yang belum vaksin dosis ketiga agar segera datang ke sentra vaksinasi.
“Sudah tiga hari ini kami gandeng kelurahan dan kecamatan di semua wilayah untuk melakukan booster di tiap RW. Per harinya mencapai 10 ribuan dosis,” kata Nanik.(lta/dfn/rid)