Jumat, 22 November 2024

Presiden Sri Lanka Kabur dari Negaranya Sebelum Mengundurkan Diri

Laporan oleh Restu Indah
Bagikan
Demonstran melakukan aksi protes di lingkungan Sekretariat Presiden Sri Lanka, setelah Presiden Gotabaya Rajapaksa kabur di tengah krisis ekonomi yang melanda negara tersebut, di Kolombo, Sri Lanka, Sabtu. (9/7/2022). Foto: Reuters

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa melarikan diri dari negaranya, beberapa jam sebelum dia akan mengundurkan diri dari jabatannya.

Kabar Reuters, seperti dilansir Antara  menyebutkan Rajapaksa rencananya akan mengundurkan diri di tengah protes yang meluas atas langkah penanganannya terhadap krisis ekonomi yang menghancurkan Sri Lanka, namun dia bersama istri dan dua pengawalnya pergi dengan pesawat Angkatan Udara Sri Lanka.

Seorang sumber pemerintah mengatakan Rajapaksa berangkat ke Male, ibu kota Maladewa. Presiden Sri Lanka itu kemungkinan besar akan melanjutkan perjalanan ke negara Asia lainnya, kata sumber itu kepada Reuters.

Pejabat imigrasi mengatakan pihak berwenang berdasarkan hukum tidak dapat mencegah presiden yang masih menjabat untuk meninggalkan negara itu.

Rajapaksa akan mengundurkan diri sebagai presiden pada Rabu untuk memberi jalan bagi sebuah pemerintah persatuan di Sri Lanka, setelah ribuan pengunjuk rasa menyerbu kediaman resminya dan perdana menteri negara itu pada Sabtu (9/7/2022) untuk menuntut penggulingan mereka.

Presiden Rajapaksa belum terlihat di depan umum sejak Jumat (8/7/2022). Sementara Parlemen Sri Lanka akan memilih penggantinya pada 20 Juli.

Keluarga Rajapaksa, termasuk mantan perdana menteri Mahinda Rajapaksa, telah mendominasi politik negara berpenduduk 22 juta jiwa itu selama bertahun-tahun. Sebagian besar warga Sri Lanka menyalahkan mereka atas masalah kebangkrutan yang terjadi di negara itu.

Ekonomi Sri Lanka yang bergantung pada pariwisata sangat terpukul oleh pandemi COVID-19 dan penurunan pengiriman uang dari warganya yang bekerja di luar negeri, sementara larangan penggunaan pupuk kimia telah menurunkan hasil pertanian. Larangan itu kemudian dibatalkan. (ant/rst)

 

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs