Di peringatan hari raya Iduladha masyarakat biasanya siap mengolah daging sapi maupun kambing. Ada yang berpendapat jika daging korban tidak perlu dicuci tapi bisa langsung dimasak, sebagian tidak sependapat karena dianggap tidak higienis.
Chef Ariyanto Food and Beverage Consultant memberikan saran agar daging terlebih dahulu diblanching sebelum dijadikan beragam menu masakan.
“Teknik blanching biasanya sering digunakan oleh para juru masak di restoran, tapi juga bisa diterapkan di dapur rumahan,” kata Chef Ari yang menjadi konsultan dibeberapa Ruah Sakit kepada suarasurabaya.net, Jumat(8/7/2022).
Cara blanching, lanjut Chef Ari cukup aman apalagi di tengah kekhawatiran akan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.
Teknik blanching dengan merebus daging atau tulang di air mendidih selama 10 detik. Setelah mendidih matikan api dan di permukaan air akan terbentuk busa-busa.“Orang dulu,menganggap jika daging yang direbus lalu ada busa itu adalah sarinya padahal itu kotoran,” ungkapnya.
Chef Aria mengatakan jika sebaiknya, buang air rebusan dan bilas daging dengan air mengalir yang bersih. Terakhir rebus daging kembali.
“Biasanya di dunia masak,para chef menyaring air kaldu ini dengan kain kasa yang memang khusus untuk membuat white stock atau brown stock,” ujarnya.
Teknik blanching ini juga menghindari risiko kolesterol tinggi.“Masyarakat harus cerdas mengolah makanan karena dampaknya tidak saat ini, tapi berkepanjangan seperti menyempitnya pembuluh darah atau yang kita kenal dengan kolesterol, oleh sebab itu daging diblanching untuk membuang kotoran ,” jelas Chef Ari.(man/faz)