Jumat, 22 November 2024

Kebakaran di Wilayah TPA Sukolilo Sudah Tiga Kali Terjadi

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Petugas pemadam kebakaran yang berupaya memadamkan api yang membakar kandang kambing di Sukolilo gang makam, Selasa (5/7/2022). Foto: Command Centre Surabaya

Yusuf Ketua RT 1 Desa Tambak Deres Kelurahan Kenjeran mengatakan bahwa peristiwa kebakaran yang menghanguskan satu kandang kambing di wilayah tempat pembuangan akhir (TPA) sampah itu bukan yang pertama kali terjadi.

“Dulu tahun 2019 pernah terbakar gudang sampah, kemudian tahun 2020 ada orang masak lupa mematikan kompor, kemudian yang ketiga tahun ini. Menurut keterangan ada orang bakar sampah yang kemudian merambat ke kandang kambing,” kata Yusuf kepada suarasurabaya.net, Selasa malam (5/7/2022).

Yusuf melanjutkan, terkait peraturan larangan membakar sampah di lokasi TPA dirinya mengatakan masih belum ada. Kata dia selama ini beberapa warga memang sering membakar sampah di TPA namun dengan skala yang kecil.

“Beberapa warga memang rumahnya ada di dekat wilayah TPA, jadi mereka membakar beberapa sampah supaya tidak terlalu menumpuk. Tapi skala sampah yang dibakar tidak terlalu besar,” ujar Yusuf.

Ia juga membeberkan bahwa lokasi yang kini dipakai untuk TPA itu sebenarnya bukan tempat pembuangan sampah. Namun tanah milik seseorang.

“Tanah itu milik orang Jombang, tapi orang sini sulit untuk diimbau supaya jangan buang sampah di situ. Meskipun dari pemilik tanah merasa tidak ada masalah saat tanahnya digunakan seperti itu,” imbuhnya.

Selain menjadi tempat pembungan sampah, tanah tersebut juga digunakan sebagai kandang kambing. Kata Yusuf ada ratusan kambing yang dibuatkan kandang di situ.

Setelah insiden kebakaran ini, Yusuf menuturkan bakal segera mengumpulkan warga untuk memberikan evaluasi dan membuat peraturan untuk pembakaran sampah.

Menurut dia, salah satu penyebab terjadinya kebakaran di TPA itu karena terlalu menumpuknya sampah, sedangkan aktivitas dan tempat tinggal warga tidak jauh dari lokasi tersebut.

“Lokasi TPA itu menampung empat desa, yaitu Kenjeran, Sukolilo Larangan, Sukolilo dan Sukolilo Lor. Pengangkutan sampah di sini juga kurang cepat oleh petugas. Setelah kejadian ini saya akan kumpulkan warga untuk segera buat peraturan laranagan pembakaran sampah,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Siti Sahuda pemilik kandang kambing yang terbakar di Jalan Sukolilo Gang Makam itu sudah beberapa kali memberi tahu warga sekitar supaya tidak membakar sampah sembarangan.

Saat insiden yang menghanguskan seluruh kandangnya itu, Sahuda sedang berada di Pantai Kenjeran Lama untuk mencari rongsokan.

“Total ada sembilan kambing yang ada di kandang, yang meninggal tiga masih kecil-kecil,” ujar Sahuda.

Kata dia, kambing-kambing tersebut adalah hewan ternak dan tidak diperjual belikan untuk kebutuhan pasar.

Setelah kandangnya terbakar, Sahuda belum mengecek secara keseluruhan kondisi kambing-kambingnya.

“Beberapa kambing tadi saya lihat masih ada yang terluka, mungkin besok saya cek,” katanya sambil mengusap air mata.

Sahuda yang dalam kesehariannya mencari rongsokan itu kini kebingungan dan sedih karena seluruh kandangnya sudah hangus. Kata Sahuda, dirinya akan mencari tahu orang yang membakar sampah secara sembarangan itu dan mencoba menyelesaikan persoalan ini.(wld/dfn/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs