Pemerintah pusat akan memberlakukan vaksin booster sebagai syarat mobilitas masyarakat, salah satunya untuk masuk mal. Pengelola mal di Surabaya memberi beragam tanggapan.
Halim Antawira Hermanto Direktur Utama Pasar Atom dan Pasar Atom Mal Surabaya mengatakan, kebijakan itu kemungkinan akan menurunkan jumlah pengunjung. Ini berkaca saat penerapan vaksin dosis 1 dan 2 untuk syarat masuk mal beberapa waktu lalu.
“Karena capaian vaksin booster memang belum banyak di masyarakat, jadi otomatis pengunjung akan selektif,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Selasa (5/7/2022) sore.
Halim memperkirakan, kebijakan itu bisa menurunkan jumlah pengunjung hingga 50 persen. Diketahui, sejak pelonggaran kebijakan PPKM di Kota Surabaya menjadi level 1, jumlah pengunjung sudah hampir normal. Apalagi di musim liburan sekolah saat ini mencapai 13 ribu orang setiap hari.
“Pengunjung kita banyak yang dari luar kota bahkan luar Jawa,” imbuhnya.
Meski begitu, lanjut Halim, jika surat edaran Wali Kota Surabaya sudah turun maka akan tetap mendukung langkah pemerintah.
“Harapan kita, pemerintah mengintensifkan lagi vaksinasi booster. Kita siap membantu pelaksanaan, penyediaan tempat, seperti vaksin 1 dan 2 dan booster di Pasar Atom Mal beberapa waktu lalu sekitar 5-6 gelombang sudah terlaksana,” paparnya.
Sementara Sutandi Purnomosidi Direktur Marketing Pakuwon Group justru optimis kebijakan itu tidak akan berpengaruh terhadap jumlah pengunjung. Karena hampir semua mal menyediakan vaksin corner sehingga memfasilitasi masyarakat yang belum melaksanakan vaksin.
“Kami percaya kota-kota besar apalagi Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur, tingkat vaksinasi booster sudah sangat tinggi. Sampai sekarang di mal yang kami kelola, Royal, PTC, masih ada (vaksin corner atau gerai vaksinasi) meski peminatnya sudah tidak banyak karena rata-rata sudah semua. Pegawai Pakuwon Group saya jamin 100 persen sudah,” Sutandi merinci saat dikonfirmasi suarasurabaya.net, Selasa (5/7/2022).
Sutandi justru khawatir akan penerapan PPKM Level 3 dan 4 di Surabaya. Baginya itu akan menjadi bencana bagi para pengusaha termasuk mal yang sedang pemulihan dari pandemi.
“Kita lagi recovery, sejak April 2022 bahkan capaian kita baik jumlah pengunjung maupun penjualan, meningkat 20 persen dibandingkan April 2019 (saat normal). Kita pantau tenant-tenant itu ada yang penjualannya meningkat 50 persen. Kalau pengunjung kita lihatnya dari jumlah mobil saat weekend bisa 16 ribuan, padahal 2019 lalu cuma 14 ribu,” pungkasnya.
Sementara tingkat okupansi tenant dalam mal yang sebelumnya saat pandemi, 10 persennya tutup, kini sudah terisi di atas 90 persen dari keseluruhan. Sutandi menegaskan akan mendukung kebijakan vaksin booster menjadi syarat masuk mal.
Diketahui, Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi selaku Koordinator PPKM Jawa-Bali mengatakan pemberlakuan vaksin booster sebagai syarat mobilitas masyarakat akan diterapkan paling lama dua minggu lagi. Keputusan itu, merujuk pada hasil Rapat Terbatas Kabinet yang dipimpin oleh Joko Widodo Presiden dan akan diatur melalui peraturan Satgas Penanganan Covid-19 dan peraturan turunan lainnya. (lta/iss/ipg)