Sabtu, 23 November 2024

Ini Empat Poin Pembicaraan Jokowi dengan Pengusaha Uni Emirat Arab

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jokowi Presiden mengadakan pertemuan dengan sejumlah investor dan pengusaha di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi, Jumat (1/7/2022). Foto: Biro Pers Setpres

Dalam kunjungan kerjanya ke Uni Emirat Arab, Jumat (1/7/2022), Joko Widodo Presiden berdialog dengan sejumlah investor dan pengusaha di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi.

Erick Thohir Menteri BUMN yang turut serta dalam pertemuan mengatakan, para investor dan pengusaha Emirat Arab optimistis bekerja sama dalam beberapa proyek.

Alhamdulillah, tadi pertemuan Bapak Presiden dengan beberapa perusahaan investasi dari Abu Dhabi berjalan lancar. Mereka sangat optimistis untuk bekerja sama dalam beberapa proyek yang bisa disinergikan antara kedua negara,” ujar Erick selepas pertemuan.

Menteri BUMN lalu memaparkan, setidaknya ada empat poin yang didiskusikan Presiden RI dengan para pengusaha.

Pertama terkait logistik udara. Erick menyebutkan, di era sekarang yang penuh ketidakpastian dalam hal logistik dan rantai pasok, Indonesia dan Uni Emirat Arab bisa menjadi mitra yang saling menguntungkan.

“Indonesia dan UAE bisa menjadi partner yang saling menguntungkan. Di mana Indonesia sebagai pusat dari supply chains karena Indonesia kaya dengan sumber daya alam seperti energi, pangan, dan lain-lain. Secara bersamaan UAE bisa menjadi jendela bagi Indonesia untuk melakukan transaksional dari barang-barang kita ke luar negeri. Ini juga jadi bagian pembukaan lapangan kerja yang sangat besar untuk Indonesia dan tentu bagaimana kita bisa memaksimalkan kerja sama ekonomi,” jelasnya.

Kedua, terkait Ibu Kota Nusantara (IKN). Erick menjelaskan Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi dan penduduknya yang pesat memang perlu membuat ibu kota baru.

Dia memandang pemerintah perlu menyiapkan kota masa depan untuk penduduk yang saat ini mayoritas berusia muda.

“Tidak mungkin 50 juta usia muda Indonesia itu harus masuk ke kota-kota yang sudah tua. Tentu dengan sistem dari teknologi terbarukan tentu kita harus menyiapkan kota masa depan. UAE sendiri, Abu Dhabi sangat optimistis melihat ini sesuatu yang baik karena melihat percontohan kota-kota besar di dunia yang sekarang menjadi juga pusat pertumbuhan ekonomi masing-masing negaranya,” paparnya.

Ketiga, pertemuan juga membahas soal pembangunan wisata laut dalam konteks ekonomi biru atau blue economy.

Menurut Erick, Jokowi Presiden ingin agar pembangunan ekonomi biru tersebut dapat turut menjaga alam Indonesia, tidak sekadar mengeksploitasinya.

“Indonesia mempunyai Raja Ampat, mempunyai juga ada yang namanya Komodo yang sangat dilindungi. Nah, ini sekarang kita coba melihat bagaimana membangun peta biru secara menyeluruh, wisata laut kita yang friendly atau sangat bersahabat dengan alam dan juga dengan industri cruise atau wisata dengan kedekatan kepada kekeluargaan. Jadi bukan sekadar entertainment dan tourism,” ucapnya.

Terakhir, dalam pertemuan juga dibahas mengenai perbandingan kebijakan keuangan Indonesia dengan banyak negara. Menteri BUMN bilang, hal itu dilakukan agar Indonesia bisa lebih kompetitif dan bisa terus menjaring investasi.

“Supaya kita bisa lebih kompetitif dan terus menjaring investasi sebagai pertumbuhan lapangan kerja dan tentu ekonomi Indonesia yang hari ini sangat tumbuh baik dan semua negara mengapresiasi itu,” tandasnya.

Sekadar diketahui, para pengusaha dan investor yang hadir yaitu National Security Advisor Sheikh Tahnoun bin Zayed Al Nahyan, CEO Group G42 Ltd Peng Xiao, CEO Abu Dhabi Holding Mohamed Hassan Al Suwaidi, dan Executive Director Lulu Group Ashraf Ali.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan, Husin Bagis Duta Besar RI untuk UAE, Bambang Susantono Kepala Badan Otorita IKN, dan Ridha Wirakusumah Kepala Indonesia Investment Authority.(rid/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs