Pemanfaatan bandara sebagai etalase kebudayaan, kesenian dan musik Tanah Air yang diusung oleh Erick Thohir Menteri BUMN diharapkan dapat mendongkrak potensi pariwisata budaya termasuk di Jawa Timur.
Sinarto Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur menyambut baik usulan Menteri BUMN tersebut, karena potensi pariwisata budaya di Jatim tak kalah menarik dengan wisata alamnya. Bahkan tiap daerah punya tarian yang berbeda antara satu dengan lainnya.
“Provinsi Jawa Timur sangat diuntungkan dengan ragam kebudayaan, sehingga bisa dijadikan daya tarik untuk dikenalkan kepada pengunjung di Bandara Juanda. Selanjutnya bisnis pariwisata pastinya bisa berkembang lebih baik,” kata Sinarto dalam program Wawasan di Radio Suara Surabaya, Selasa (28/6/2022).
Promosi budaya lewat bandara Juanda, kata Sinarto, sebenarnya sudah sempat berjalan. Baik melalui tampilan di layar LED maupun penampilan seni secara periodik. Namun harus terhenti karena pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.
Ke depannya, kata Sinarto pihaknya akan berkoordinasi dengan Angkasa Pura I Bandara Juanda untuk membicarakan lebih lanjut terkait etalase kebudayaan tersebut.
“Kami sebenarnya sudah menampilkan apa yang ingin diekspresikan. Kami sedang menunggu sejauh mana dari Juanda setelah ada renovasi tempat mana yang akan disediakan, sekecil apapun atau sebesar apapun, kami akan menyesuaikan,” ujarnya.
Sementara Sisyani Jaffar GM Angkasa Pura I Bandara Juanda mengatakan, pihaknya siap untuk memberikan ruang etalase yang akan digunakan sebagai tempat promosi kebudayaan Provinsi Jatim.
“Rencananya kami akan mengundang Dinas Pariwisata dan Dinas Perhubungan untuk melihat lokasi mana saja yang strategis. Kita dulu punya tempat Tourist Information Center yang dikelola Disbudpar, namun karena ada pembangunan akhirnya direlokasi. Akan kami survei lalu geser ke tempat yang strategis di kedatangan atau keberangkatan, agar bisa dilihat pengguna jasa udara,” ujarnya.
Bandara Juanda kata GM Angkasa Pura saat ini sudah menjadi pintu gerbang ekonomi di wilayah Indonesia Timur, dan siap menjadi etalase budaya.
“Bandara Internasional Juanda jadi pintu gerbang ekonomi jatim dan seniman dan budayawan lokal untuk mementaskan budaya nusantara, untuk kenyamanan penumpang bandara jadi etalase kesenian. Tentunya bukan hanya pelestarian yang dijaga tapi juga menjamin kehidupan kesejahteraan para pelaku seni dan budaya,” pungkasnya.(dfn/rst)