Tuti, warga Bratang Gede Surabaya mengaku hampir dua minggu berturut-turut melihat perempuan yang hari ini menceburkan diri ke Sungai Jagir Wonokromo. Setiap pagi, di jembatan dekat pintu air Jagir.
Tuti, yang sambil tergesa-gesa, sesekali meneteskan air mata menuju lokasi pencarian korban, tepi Sungai Jagir Wonokromo, Minggu (26/6/2022) sore.
Ia mengetahui informasi dari kerumunan warga yang sudah berlalu-lalang di sekitar lokasi sejak siang tadi.
Saat ditemui suarasurabaya.net, dengan singkat Tuti bercerita. Dua minggu terakhir, setiap pagi, ketika Tuti hendak menuju ke Pasar Wonokromo selalu melewati jembatan dekat pintu air Jagir.
Yang paling diingat, baju sama dengan jaket warna biru dongker, persis seperti barang bukti yang tertinggal di jembatan setelah korban menceburkan diri.
“Pandangannya kosong, melamun, duduknya juga pindah-pindah. Seperti tidak memperhatikan kondisi sekitarnya,” kata Tuti kepada suarasurabaya.net sambil menyeka air matanya di tepi Sungai Jagir Wonokromo.
Tidak banyak yang dikatakan Tuti, terakhir dirinya melihat korban pagi tadi, di lokasi yang sama. Dia tidak pernah menduga, korban memilih mengakhiri hidupnya dengan lompat dari Jembatan Jagir Wonokromo sisi timur dan tenggelam di sungai.
“Biasanya di jembatan sana (dekat pintu air). Saya selalu lihat dia sendirian,” imbuhnya.
Untuk diketahui, perempuan tanpa identitas ditemukan oleh petugas gabungan Satpol PP, BPBD, dan Pemadam Kebakaran Kota Surabaya, setelah penyelaman yang ketiga atau sekitar pukul 16.00 WIB di kedalaman 7 meter.
Jenazah langsung dievakuasi menuju RS Dr. Soetomo Surabaya. Polisi belum bisa memastikan motif korban mengakhiri hidupnya.
“Nanti dari tim inafis yang akan identifikasi korban di kamar mayat RS Dr. Soetomo. Kalau sudah ada identitas baru kita komunikasikan dengan keluarga, terkait riwayat korban,” ungkap AKP I Made Gede Sutanaya Kanit Reskrim Polsek Wonokromo.(lta/iss)