Keluarga Glazer, termasuk kepala eksekutif Joel dan Avram Glazers selaku pemilik Manchester United (MU) dilaporkan akan menerima sebagian besar dividen saham 11 juta Poundsterling, yang justru terjadi pada waktu United mengalami bencana finis urutan keenam Liga Premier, dan gagal lolos ke Liga Champions.
Pembayaran dividen yang diberikan kepada pemilik MU itu mendapat kecaman dari berbagai pihak, terutama para pendukung klub. Karena, pihak klub juga sejauh ini gagal mendatangkan pemain baru dalam transfer musim panas, walau berjanji bakal mendukung Erik ten Hag selaku manajer baru.
Pembayaran tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian dividen untuk pemegang saham yang mayoritas dikuasai keluarga Glazer. Pendukung United dalam Manchester United Supporters’ Trust (MUST) menyebut, keputusan itu sama sekali tidak bertanggung jawab.
“Hari ini keluarga Glazer membayar diri mereka sendiri dengan bagian terbesar dividen 11 juta Pounds pada akhir salah satu musim terburuk dalam sejarah klub ini,” kata MUST seperti dilaporkan ESPN yang dikutip Antara.
“Hadiah untuk kegagalan adalah praktik buruk dalam dunia usaha mana pun, dan sama sekali tidak bisa diterima mengingat keadaan saat ini di United,” lanjutnya.
Penggemar United kecewa berat atas pemilik klub, karena di saat yang bersamaan mereka melihat Manchester City dan Liverpool justru mulus mendapatkan nama-nama besar seperti Erling Haaland dan Darwin Nunez.
Gary Neville Mantan bek United dan pakar Sky Sports, meminta keluarga Glazer berhenti membayarkan dividen selama tiga tahun. Sebagai gantinya, uang itu digunakan untuk meningkatkan skuad dan fasilitas bermain klub.
“Keluarga Glazer seharusnya tidak mengambil dividen 11 juta Pounds,” cuit Neville melalui akun Twitter.(ant/bil/rid)