Sabtu, 23 November 2024

Hasilkan Penyu dari Inkubator, Sikia Unair Lepas Tukik di Laut Banyuwangi

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Pelepasan Tukik oleh ketua pelaksana (Aldi Gusnizar), Direktur Utama SIKIA (Prof Dr Soetojo Sp U (K)), Wakil Direktur Bidang Akademik SIKIA (Dr Rahardian Indarto Susilo Sp BS). Foto: Humas Unair

Divisi Wild and Domestic Animal Care Himpunan Mahasiswa Kedokteran Hewan (HMKH), Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga melakukan upaya pelestarian populasi penyu di laut dari ancaman kepunahan dengan melepasliarkan 42 ekor tukik di pantai Cemara, Banyuwangi.

Tukik tersebut merupakan hasil dari penetasan pada inkubator Intan Box kreasi dosen Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Unair yang bekerja sama dengan Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF), Dinas Lingkungan Hidup, dan BCA.

Aldi Gusnizar Tanjung Ketua Pelaksana Kegiatan berharap kegiatan itu dapat mendukung upaya konservasi penyu di daerah Banyuwangi.

Selain itu Aldi berharap bisa lebih menggali informasi soal ekosistem penyu di Banyuwangi. Sekaligus meningkatkan kepekaan mahasiswa untuk melihat peluang kerja di bidang satwa akuatik.

“Semoga teman-teman mahasiswa dapat lebih tahu mengenai kegiatan konservasi penyu di Banyuwangi. Sekaligus menggali minat kerja dalam satwa akuatik,” kata Aldi dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Senin (20/6/2022).

Mahasiswa kedokteran hewan angkatan 2021 tersebut menuturkan aktivitas lingkungan tersebut dapat meningkatan pengetahuan dan kepedulian terkait dengan konservasi penyu saat ini. Kemudian, kedepannya bisa menjadi fasilitator informasi bagi masyarakat secara luas.

“Mahasiswa Kedokteran Hewan SIKIA dapat menjadi agent of change dan sarana informasi untuk masyarakat terutama di daerah pesisir,” tutur Aldi.

Pelepasliaran yang diadakan oleh HMKH juga turut dihadiri oleh Prof. Soetojo Direktur SIKIA dan Dr. Rahardian Indarto Susilo Wakil Direktur Bidang Akademik, serta jajaran dosen dan tenaga kependidikan.

Dalam sambutannya, Soetojo menyebut kegiatan konservasi alam itu diharapkan bisa menyelamatkan populasi penyu di masa depan. Terutama yang bertelur di Pantai Cemara, Banyuwangi.

“ini merupakan hasil dari penetasan telur penyu dari SIKIA. Ke depan semoga dapat menyelamatkan populasi penyu dan dapat meningkatkan angka penetasan lewat Intan Box,” katanya.

Selain kegiatan pelepasan, dilaksanakan kegiatan kelas akuatik. Yaitu, kegiatan pemberian materi terkait konservasi penyu oleh Rahman Wahyu Saksono selaku relawan BSTF dan dimoderatori oleh Aditya Yudhana, serta kegiatan forum group discussion (FGD) secara berkelompok dalam memperluas pengetahuan mahasiswa terkait upaya konservasi penyu.(wld/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs