Jumat, 22 November 2024

Aspednak Khawatirkan Wabah PMK, Jelang Iduladha Stok Hewan Ternak Mulai Kosong

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Isa Anshori Ketua Umum Aspednak Indonesia. Foto : Istimewa

Asosiasi Pengusaha Daging dan Hewan Ternak (Aspednak) Indonesia menilai dampak ekonomi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak makin nyata dan mengkhawatirkan.

“Kami merasa prihatin karena wabah PMK belum tuntas atau bahkan sampai sekarang malah mewabah ke mana-mana. Data terbaru kami sampai dengan kemarin sudah ada 32 daerah di kabupaten/kota yang sudah terdampak,” jelas Isa Anshori Ketua Umum Aspednak Indonesia, kepada suarasurabaya.net, Kamis (16/6/2022).

Isa Anshori menyatakan, kondisi tersebut harus mendapat solusi segera mungkin karena jika berharap wabah PMK hilang, tentu butuh waktu yang tidak sebentar karena sangat berpotensi terus meluas beserta penyelesaiannya dengan jumlah ternak yang begitu banyak.

Mengutip pernyataan  Gubenur Jawa Timur, Isa  mengatakan jika hewan korban tahun ini diperkirakan mencapai 432 ribu, angka ini naik dibandingkan tahun kemarin sekitar 396 ribu.

“Ini di kisaran angka semuanya, sementara kalau bicara populasi di Jawa Timur sangat luar biasa mencapai  5,2 juta populasi, dan ternak siap potong sekitar 1,2 juta angka ini semoga bisa real. Tapi kami menghubungi teman-teman peternak ternyata stoknya kosong,” ungkapnya.

Kekosongan stok hewan ternak ini, kata Isa, ada dua penyebab. Pertama, peternak tidak berani mengambil barang dari luar daerah. Kedua, kalau pun ada, jadi rebutan menjelang Hari Raya Iduladha, karena peternak berharap meraih keuntungan.

“Tapi kondisinya mereka saat ini dalam kondisi susah, karena mereka mengalami musibah,” jelasnya.

Diakui Isa, persoalan ini menjadi  tantangan besar yang dihadapi pemerintah. “Saya sepakat dengan upaya mengatur tata cara, tata pelaksanaan yang sesuai SOP Dinas Peternakan  tentang pengaturan lalu lintas hewan ternak, dari wilayah lain karena di Jawa Timur hanya tersisa beberapa saja daerah kabupaten/kota yang steril,” katanya.

Isa melanjutkan, masih banyak provinsi di Indonesia ini yang surplus dan siap mendukung tersedianya support ternak sehat dengan menyertakan hasil tes kesehatannya seperti NTT, Bali, dan provinsi lainnya.

“Bali sampai sekarang masih steril jadi wilayah bersih inilah yang harus diutamakan Pemprov untuk bisa gandeng renteng mengatasi ketersediaan ternak, sehingga bisa terjaga saat Iduladha. Selain itu, rencana pemerintah menentukan titik untuk sentra penjualan hewan ternak sangat bagus karena masyarakat bisa mendapatkan hewan kurban yang sehat,” tegasnya.

Untuk itu, Isa berharap dapat dipermudah persyaratan masuknya hewan ternak dari provinsi lain.

“Mereka akan tetap menjaga perekonomian Indonesia, melanjutkan semangat kewirausahaan sekaligus menghindarkan masuknya varian virus-virus baru yang akan muncul akibat keputusan import ternak, manakala negeri ini sedang membutuhkan akibat terbatasnya suplai ternak sehat. Tentunya dengan tetap menjaga disiplin bio security di provinsi asal ternak sehat,” kata Isa. (man/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs