Sabtu, 23 November 2024

Rupiah Melemah Dipicu Spekulasi Kembali Naiknya Suku Bunga Fed

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi pegawai bank menghitung uang Rupiah. Foto: Antara

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (16/6/2022) sore masih melemah, seiring pelaku pasar yang berspekulasi bank sentral AS The Federal Reserve akan kembali menaikkan suku bunga.

Rupiah ditutup melemah 23 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.768 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.745 per dolar AS.

“Pelemahan rupiah dipicu pelaku pasar yang mencermati arah suku bunga AS ke depan,” kata Rully Arya ekonom senior Mirae Asset Sekuritas saat dihubungi di Jakarta, Kamis (16/6/2022) dikutip Antara.

Menurut Rully, kondisi saat ini masih diliputi oleh spekulasi akan kembali naiknya suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate sebesar 75 basis poin, pada rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juli mendatang.

“Saat ini tidak hanya rupiah yang mengalami depresiasi, tapi juga mata uang global lainnya. Terlihat dari indeks dolar AS yang juga kembali menguat,” ujar Rully.

The Federal Reserve baru saja menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, dalam langkah bersejarah untuk memerangi inflasi serta memproyeksikan ekonomi yang melambat dan meningkatnya pengangguran pada bulan-bulan mendatang.

Kenaikan suku bunga tersebut adalah terbesar yang dibuat oleh bank sentral AS sejak 1994, dan disampaikan setelah data terbaru menunjukkan sedikit kemajuan dalam pertempuran melawan inflasi.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.741 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.718 per dolar AS hingga Rp14.770 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis menguat ke posisi Rp14.741 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.746 per dolar AS. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs