Sabtu, 30 November 2024

PDIP Ingatkan Kader Tak Terbawa Arus Capres-Cawapres

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Hasto Kristiyanto saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia, Selasa (14/6/2022). Foto: Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Demi memperkuat konsolidasi struktural menuju Pemilu dan Pilpres 2024, DPP PDI Perjuangan (PDIP) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Selasa (14/6/2022).

Lebih dari 3.000 orang anggota dewan tingkat provinsi dan kota dari partai itu, mengikuti acara yang dibuka oleh Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP. Turut mendampingi Arif Wibowo Wasekjen bidang Pemerintahan Umum dan Utut Adianto Wasekjen bidang internal, Djarot Saiful Hidayat Ketua DPP bidang ideologi dan kaderisasi serta Wiryanti Sukamdani Ketua DPP bidang pariwisata. Megawati Soekarnoputri Ketua Umum serta unsur kepartaian yang lain hadir melalui layanan daring.

Tito Karnavian Mendagri hadir di acara pembukaan diwakili Bahtiar Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum, serta Hasyim Asyari Ketua KPU.

Acara pembukaan digelar dengan protokol kepartaian yang melibatkan Purna Paskibraka angkatan 2021, yang Ketua Pembinanya adalah Megawati.

Hasto Kristiyanto mengatakan konsolidasi partai adalah jawaban PDIP untuk mewujudkan jati diri sebagai kekuatan kolektif dan bergotong royong. Berpolitik bagi PDIP memiliki tanggung jawab besar pada masa depan bangsa dan negara.

Hasto kemudian berbicara panjang soal geopolitik Soekarno. Menurutnya, kepemimpinan geopolitik Indonesia harus digelorakan kembali. Hal ini penting karena moralitas sering terkendala dengan hal remeh temeh, transaksional. Demokrasi bukan lagi dilakukan demi kepentingan yang substansial. Namun demokrasi yang rawan dipenetrasi kekuatan kapitalisme global yang ingin menguasai Indonesia kembali lewat jalur politik. Dilakukan melalui demokrasi yang bersifat elektoral dan transaksional itu.

“Bicara capres-cawapres seharusnya bukan mencari sosok dengan elektoral tinggi. Yang penting sebenarnya memastikan agenda kebangsaan PDI Perjuangan. Karenanya kita perkuat konsolidasi. Sehingga ketika tiba saatnya keputusan Ibu Mega menentukan capres-cawapres, kita sudah siapkan kekuatan dari pusat hingga ke daerah,” ujar Hasto.

Kata Hasto, semua kader PDIP diajarkan ketaatan dan etika politik. Maka itu, PDIP berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi-Maruf Amin hingga akhir di tahun 2024.

“Itulah skala prioritas. Bagaimana kepala daerah, DPR, DPRD kita, semua bekerja keras di sisa waktu pemerintahan, agar kepemimpinan Presiden Jokowi mampu membuat legacy,” tukas Hasto.

“Kami ingatkan pilpres kewenangan ibu ketua umum. Yang kita lakukan adalah gerak ke bawah, pergerakan ke rakyat membantu rakyat. Dalam demokrasi substansial, ketika kita kerja dan menjawab permasalahan rakyat, otomatis elektoral kita naik. Kalau elektoral hanya berfungsi pencitraan, itu sifatnya semu,” tegas Hasto.

Dilanjutkan Hasto, Bimtek bertujuan memperkuat kualifikasi kepemimpinan kader PDIP, agar di tahun penentuan ini, menjadi parpol yang semakin terpimpin ideologinya, yang mengandalkan kekuatan kolektif bukan orang perorang.

Pada kesempatan itu, Hasto mengatakan kader PDIP tak boleh berada di zona nyaman. Hasil survei yang menempatkan elektabilitas partai di tempat teratas, setiap saat bisa berubah.

“Yang tidak boleh berubah adalah spirit turun ke masyarakat, karena kemenangan itu diperoleh dengan pergerakan dengan rakyat, bukan dengan mobilisasi di tingkat elite. Maka kita akan selalu memilki instrumen kerakyatan,” kata Hasto.

Di hadapan ribuan kader itu, Hasto mengatakan, kalau kader ditanyai siapa yang akan menjadi capres-cawapresnya di 2024, agar menjawab bahwa yang lebih penting adalah bangsa Indonesia memiliki banyak PR yang masih harus. Dan itu hanya bisa dijawab dengan membangun kepemimpinan Indonesia di seluruh aspek kehidupan.

“Di bawah kepemimpinan PDI Perjuangan, kita gelorakan kembali kebangkitan Indonesia Raya untuk dunia. Berpegang teguh pada disiplin partai, disiplin untuk gerak di tengah rakyat,” kata Hasto.

“Dan jangan mudah terbawa arus. Komando akan diberikan ibu ketua umum. Dan ketika komando diberikan, seluruh elemen partai bergerak dalam satu rampak barusan, dalam optimisme memenangkan pemilu 2024, membuat hattrick saudara-saudara sekalian,” pungkas Hasto.(faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 30 November 2024
33o
Kurs