Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mempersembahkan Parsesa “Pameran Arek Seni Rupa Unesa” bertajuk Travesty Art Exhibition, yang bisa dinikmati khalayak secara gratis di Gedung T3 Fakultas Bahasa dan Seni Unesa Lidah Wetan pada 13 sampai 16 Juni 2022.
Tak kurang dari 120 karya seni lukis dari mahasiswa semester akhir Jurusan Seni Rupa Murni Unesa, dipamerkan dalam acara tersebut.
Mengusung konsep Travesty yang merupakan sinonim dari parodi sekaligus sindiran, karya-karya yang dipamerkan menyimpan kritik pada beberapa hal yang terjadi dalam proses hidup manusia.
“Kadang realitas dan hiperealitasnya berbeda. Karena lukisan merupakan karya yang universal. Setiap penikmat dipersilahkan untuk mengartikan sebuah karya sesuai persepsi masing-masing,” ujar Muchlis Arif Dosen Pengampu Publikasi mata Kuliah Seni Rupa Murni Unesa, Senin (13/6/2022)
Serangkaian agenda Parsesa dimulai dengan opening ceremony, dan dibuka oleh Muchlis Arif bersama Chrysanti Angge selaku Ketua Jurusan Seni Rupa pada pertama.
“Pameran adalah moment yang paling ditunggu oleh seniman. Karena ini merupakan kesempatan yang sangat berharga dimana Seniman bisa menunjukan ide gagasan dan keryanya ke khalayak,” ujar Muchlis.
Pada suarasurabaya.net, Muchlis menjelaskan jika ekslusifitas sebuah karya lukis semakin bernilai ditengah maraknya tren karya digital.
“Meski yang digital juga tidak bisa diabaikan. Tadi juga ada video art. Bisa dinikmati juga di pameran ini,” imbuhnya.
Muchlis membidik remaja sebagai segmen utama pameran ini. Namun, dirinya tetap terbuka pada semua kalangan yang tertarik untuk menikmati persembahan mahasiswanya. Berbagai karya mulai dari lukisan dekoratif, realis, surealis, video artis sampai tiga dimensi, semuanya dapat ditemui di acara ini.
“Ada karya lukis yang butuh dibuka dengan pelepah pisang jadi lebih interaktif,” ujarnya.
Tak hanya pameran lukisan, mahasiswa Unesa Jurusan Seni Rupa angkatan ke Empat ini juga akan mengisi pagelaran ini dengan workhshop Resin Jewelry pada 14 Juni esok pukul 18.00 WIB.
Lalu bedah karya bincang kuratorial pada 15 Juni 2022 pukul 18.25 WIB. Dilanjutkan talkshow Ayos Purwo Aji (Aklampayun) pada 16 Juni pukul 19.00 WIB.
“Senang sekali ya bisa kembali menggelar pameran offline. Jadi ada komunikasi antara penikmat dan si pemilik karya,” tutup dia.(tha/bil/ipg)