Bebaskan Kadernya Pilih Capres, Partai Demokrat Dinilai Partai Tidak Beretika

Meskipun secara resmi Partai Demokrat mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno Capres-Cawapres nomor urut 02, tetapi Demokrat juga membebaskan Caleg dan kadernya mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin Capres-Cawapres nomor urut 01.

Atas kebijakan partai Demokrat tersebut, Pangi Syarwi Chaniago pengamat politik Voxpol Center menilai kalau Partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu tidak beretika.

Menurut dia, lebih baik partai Demokrat diam, dan tidak perlu teriak-teriak membebaskan kadernya memilih Capres, karena keputusan politik sudah mendukung Prabowo-Sandi.

“Kalau tidak mendukung lebih baik diam saja, tidak perlu koar-koar gitu, tidak perlu disampaikan ke publik, apalagi curhat. Ini etikanya nggak ada,” ujar Pangi di Jakarta.

Dia mengaku sedih melihat partai Demokrat ini. Sikap Demokrat yang demikian menunjukkan ketidakseriusannya dalam mendukung pasangan Capres-Cawapres.

“Ya gimana, sudah mengaku jadi koalisi, sudah mendukung dan bergabung tiba tiba tidak serius. Tapi, kenapa harus curhat dan koar-koar? Maka saya agak sedih dengan demokrat ini,” tegasnya

Dia tidak mengetahui, darimana partai Demokrat belajar politik. Di dunia manapun tidak ada partai yang seperti Demokrat ini.

“Saya nggak tahu bagaimana dan dimana Demokrat belajar politik ini. Belajar komparasi politik di dunia manapun, saya tidak temukan ini partai kaya begini. Dia mendukung pak Prabowo, tapi membebaskan kadernya,” jelas Pangi.

Pangi menegaskan, dalam politik khususnya kontestasi Capres-Cawapres hanya soal memenangkan kekuasaan dan berkuasa, tetapi kalau kalah selalu menjadi oposisi, tidak ada pilihan lain.

“Tidak ada pilihan. Di tengah itu tidak jelas. Tapi ini Indonesia, punya partai seperti Demokrat ini, yang nggak jelas akhirnya,” kata dia.(faz/dim/ipg)