Jumat, 22 November 2024

Radio Suara Surabaya di Mata Cak Hasan Rektor Unesa

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Nurhasan Rektor Unesa. Foto: Humas Unesa

Perkembangan teknologi yang begitu cepat membuat pola konsumsi informasi begitu dinamis dan menjadi tantangan bagi industri media. Di umurnya yang ke-39, Radio Suara Surabaya (SS) terus menunjukkan ketangguhan, kreativitas dan kontribusinya yang tak terbatas.

“Radio Suara Surabaya tak sekadar radio. Ia merupakan media yang terus berinovasi, transformasi dan berbasis informasi, komunikasi dan solusi bagi masyarakat,” ujar Prof. Nurhasan, M.Kes., Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Cak Hasan, begitu ia disapa menambahkan, sejak didirikan pada 11 Juni 1983, media ini memang hadir dengan imajinasi perkembangan teknologi dan kesadaran akan kebutuhan informasi yang begitu kuat. Karena itu, kendati awalnya dikenal sebagai radio, tetapi sebagai media memiliki sisi kreativitas dan inovasi yang khas.

Dengan tetap menjaga identitas awalnya, Radio Suara Surabaya terus berkembang dan selalu menghadirkan sesuatu yang berbeda dan bermanfaat bagi pendengar atau audiensnya. Siarannya semakin eksis menyapa masyarakat. Program-programnya selalu dinanti dan dinikmati banyak kalangan. Salurannya menyentuh relung-relung kebutuhan masyarakat.

“Kalau berkendara, radio di mobil langsung dinyalakan. Yang didengar ya SS. Di situ kita bisa tahu kejadian seperti laporan kondisi lalu lintas misalnya. Kalau mau tahu jalur, kita butuh map. Namun, kalau kita mau tahu mengapa jalur ini macet dan sebagainya, cari tahunya di SS,” papar Cak Hasan.

Menariknya, lanjut Cak Hasan, SS selain memberi informasi, juga ada ruang interaksi baik antar pendengar maupun antara pendengar dengan SS. Para audiensnya bisa saling memberi informasi apapun yang mereka temui. Ada kecelakaan, lapornya ke SS. Ada kepadatan lalu lintas, kebakaran, kehilangan hingga kasus pencurian lapornya di SS.

Twibbon HUT ke-39 Suara Surabaya dari Nurhasan Rektor Unesa. Foto: Istimewa

Cak Hasan menambahkan, Unesa sering terbantu oleh SS. Ketika penyelenggaraan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) misalnya. UNESA memberi informasi dan SS menyampaikan kepada pendengar untuk menghindari kemacetan di jalur-jalur sekitar lokasi tes.

“Peserta tes jadi gak kejebak macet dan lalu lintas di sekitar jalur kampus pun lancar. Sejak tes masuk perguruan tinggi dulu-dulu juga begitu. Andalannya SS,” tandasnya.

Menurutnya, sisi kebermanfaatan dan kontribusi SS luar biasa. Insting pendengar ketika ada kejadian langsung ke SS. Itu ditunjang komitmen dan kemampuan SDM SS yang mumpuni dan responsif.

“Tidak heran antara sesama pendengar ada ikatan emosional yang tidak bisa dijelaskan. Antara pendengar dan SS juga begitu, punya ikatan,” katanya.

Pada Ulang Tahun ke-39 Radio Suara Surabaya, Cak Hasan berharap Suara Surabaya terus mengudara, berkembang dan maju melintasi batas-batas zaman.

“Selamat Ulang Tahun ke-39 Radio Suara Surabaya. Semoga tetap menjadi media yang informatif, interaktif dan solutif bagi masyarakat Surabaya-sekitarnya pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya,” ucapnya.

“Semoga tetap menjadi ruang edukasi, aspirasi publik dan inspiratif serta mencerdaskan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Jaya untuk medianya, sukses terus untuk orang-orang dalamnya,” tutup Cak Hasan.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs