Sabtu, 23 November 2024

Mendag Klaim Distribusi Sesuai Target, Minyak Goreng Curah Tersedia di 10 Ribu Titik

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Muhammad Lutfi Mendag memantau ketersediaan minyak goreng curah di Pasar Kampung Ambon, Jakarta Timur, Selasa (7/6/2022). Foto: Kemendag

Muhammad Lutfi Menteri Perdagangan (Mendag) menyatakan sistem distribusi closed loop Minyak Goreng Curah Rakyat dengan harga terjangkau berjalan sesuai rencana.

Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, sudah ada lebih dari 10 ribu pengecer minyak goreng curah. Lutfi optimistis jumlah itu akan terus meningkat.

Pernyataan itu disampaikan Mendag di sela kegiatan meninjau Pasar Kampung Ambon, Jakarta Timur, Selasa (7/6/2022) bersama Oke Nurwan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag.

“Kami meninjau langsung ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga dari Program Minyak Goreng Curah Rakyat dalam jaringan closed loop Pelaku Usaha Jasa Logistik dan Eceran (PUJLE). Dalam dua pekan, program Minyak Goreng Curah Rakyat akan menjangkau 10 ribu pengecer yang termasuk dalam 10 ribu titik yang sudah ditetapkan. Kemendag berencana menaikkan targetnya menjadi 30 ribu pengecer di 10 ribu titik penjualan di pasar,” ujarnya.

Menurut Lutfi, semua segmentasi distribusi Minyak Goreng Curah Rakyat dijalankan melalui aplikasi digital. Sehingga, proses distribusi bisa dipantau secara real time.

“Sifat real time ini juga memungkinkan pemerintah mengetahui kalau ada hambatan atau ketersendatan distribusi,” imbuhnya.

Distribusi minyak goreng curah, lanjut Mendag, dikoordinasikan dengan Satuan Tugas Pangan Kepolisian Republik Indonesia, Kejaksaan Agung, dan Tentara Nasional Indonesia.

“Makanya, kami minta pelaku usaha dalam tata niaga minyak goreng untuk mengikuti aturan pemerintah demi memastikan ketersediaan dan keterjangkauan minyak goreng curah di masyarakat,” tegasnya.

Sekadar informasi, Program Minyak Goreng Curah untuk Rakyat (MGCR) menyediakan minyak goreng curah hasil alokasi untuk dalam negeri (domestic market obligation/DMO) kepada masyarakat dengan harga Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg.

Program itu melibatkan produsen CPO sebagai pemasok bahan baku minyak goreng, produsen minyak goreng sebagai pemasok minyak goreng curah, pelaku usaha jasa logistik eceran (PUJLE) dan distributor dalam Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SiMIRAH), pengecer, serta eksportir.

Payung hukum program tersebut adalah Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 33 Tahun 2022 tentang Tata Kelola Program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) untuk mengoptimalkan pendistribusian minyak goreng curah, yang berlaku mulai 23 Mei 2022.

Permendag itu mengatur kewajiban buat seluruh produsen crude palm oil (CPO) dan/atau eksportir CPO, refined, bleached and deodorized palm oil (RBD Palm Oil); refined, bleached and deodorized palm olein (RBD palm olein), dan used cooking oil (UCO) untuk berpartisipasi dalam program MGCR.

Produsen yang tidak berpartisipasi dilarang mengekspor produk-produk tersebut.

Lebih lanjut, Lutfi juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk menggiatkan kembali ekspor CPO dan produk turunannya. Dia menambahkan, pemerintah juga mendorong kenaikan harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani.

“Kami juga memastikan ekspor akan berlangsung segera. Dengan begitu, kami akan memastikan harga TBS di tingkat petani juga akan baik. Target kami tidak kurang dari Rp2.500/kg, bahkan setidaknya mencapai Rp3.000/kg pada kesempatan pertama,” paparnya.

Per 5 Juni 2022, Kementerian Perdagangan sudah menerbitkan 251 persetujuan ekspor (PE) untuk minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya.

PE tersebut untuk ekspor 305.032 ton CPO dan produk turunannya. Jumlah itu mencakup sekitar 29 persen dari rencana ekspor untuk periode Juni yang mencapai 1.040.040 ton.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs