Sabtu, 23 November 2024

Polisi Kantongi Ciri-Ciri Penjambret yang Akibatkan Pasutri Meninggal di Osowilangun

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Petugas mengevakuasi jenazah dua pengendara sepeda motor yang meninggal dunia akibat kecelakaan di Jalan Tambak Osowilangon, Surabaya pada Minggu sore (5/6/2022). Foto: Command Center Kota Surabaya

Polisi mengantongi informasi awal mengenai ciri-ciri penjambret yang mengakibatkan pasangan suami istri mengalami kecelakaan lalu lintas hingga meninggal dunia di Jalan Tambak Osowilangon, Surabaya, Minggu (5/6/2022).

“Info dari saksi mata, pakai motor matic warna hitam. Ada dua orang, yang nyetir, sama yang narik tas,” kata AKBP Mirzal Maulana Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya kepada suarasurabaya.net, Selasa (7/6/2022).

Mirzal melanjutkan, Tim Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya beserta Polsek Benowo terus melakukan penyelidikan meski tidak menemukan CCTV di sepanjang jalan tersebut.

“Kami belum bisa memastikan keberadaan pelaku, apakah masih di dalam Kota Surabaya atau melarikan diri,” kata dia.

Menghindari kepanikan masyarakat, lanjut Mirza, Polsek Benowo dan Polrestabes Surabaya berjanji akan patroli lebih masif di sekitar Jalan Tambak Osowilangun.

Sementara itu sejumlah Netter, melalui kolom komentar unggahan Instagram Suara Surabaya Media menyebutkan Jalan Tambak Osowilangun, Benowo, Surabaya memang rawan penjambretan.

Budi Agung, warga Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya pernah hampir menjadi korban penjambretan pada Februari 2021 lalu.

“Kejadiannya minggu, sore hari. Saat itu perjalanan dari Gresik menuju Surabaya. Pas sampai sebelum Terminal Osowilangun, saya ditabrak sebelah kiri oleh sepeda motor Mio tapi tidak jatuh. Ternyata ada sepeda motor Mega Pro mepet dari kanan dan menghalau di depan. Saya berusaha menghindar berjalan zig-zag, mereka ngikutin sampai Perak. Kemudian ada satu petugas patroli polisi menggunakam motor, saya langsung melaju di belakangnya baru mereka pergi,” kata Budi saat dikonfirmasi.

Modus hampir serupa juga dialami Putri Widia, warga Lamongan pada 2021 hingga kehilangan tas miliknya. Dia bersama suaminya perjalanan menggunakan motor dari Lamongan menuju Surabaya. Namun ketika melewati Terminal Osowilangun, tiba-tiba sepeda motornya diserempet.

“Dua orang laki-laki berpakaian serba hitam nyerempet motor saya sekitar pukul 18.30 WIB kejadiannya. Saya pakai tas samping yang saya letakkan di tengah antara saya dan suami. Tas saya ditarik paksa. Kita berusaha ngejar jambretnya tapi terhalang lampu merah Margomulyo,” kata Widia.

Kejadian itu juga menimpa Zakiya yang melintas sendirian naik sepeda motornya sekitar pukul 06.00 WIB pagi pada akhir 2017 lalu. Memori itu masih terekam dan membuatnya trauma untuk melintasi Jalan Tambak Osowilangun lagi.

“Kejadiannya hari Minggu dari Surabaya arah Gresik. Saya pakai tas selempang ternyata ada yang membuntuti di belakang, tapi setelah melewati Terminal Osowilangun ada jalan berlubang dan saya berusaha menghindari pelan. Ternyata tas saya langsung ditarik paksa. Untung tidak jatuh cuma sempat oleng. Saya langsung lapor polisi ke Polsek Asemrowo dan petugas bilang itu memang daerah rawan,” kata Zakiya.

Menanggapi kejadian yang dialami Netter tersebut, AKBP Mirzal Maulana Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya mengatakan akan menelusuri pengakuan-pengakuan tersebut. (lta/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs