Sabtu, 23 November 2024

Kenali Dark Web dan Bahayanya untuk Pengguna

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi. Aktivitas eksplorasi stius gelap atau Dark Web. Foto: Pexels

Dark Web (situs gelap) atau seringkali disebut sebagai Darknet, selalu memiliki konotasi negatif. Hal ini dikarenakan maraknya aktivitas negatif dan ilegal seperti jual beli senjata, bahkan human trafficking sering dijumpai di dalamnya.

Dark Web juga tidak bisa terdeteksi oleh mesin pencari, karena memiliki enkripsi khusus untuk mengaksesnya.

Edo Yonathan Dosen Sistem Informasi Universitas Dinamika (Undika) Surabaya pada Radio Suara Surabaya, Senin (6/6/2022) mengatakan, bahwa saat ini mayoritas masyarakat di seluruh dunia baru mengeksplorasi sekitar empat sampai 10 persen situs di Internet. Sisanya, yang berstatus Deep Web dan Dark Web itu sendiri, masih belum tereksplorasi.

“Yang saat ini kita sering gunakan itu masuk kategori Clear Weeb. Kalau Deep Web itu biasanya tertentu saja yang bisa akses, karena kebanyakan berhubungan dengan data-data. Tapi kalau Dark Web, cenderung lebih bersifat kriminal,” ujarnya.

Edo Yonathan menambahkan, Dark Web cenderung biasa digunakan oleh para pelaku cyber crime (Hacker). Selain itu, Dark Web sangat susah diakses karena adanya Malware dan kebanyakan hanya bisa dibuka dengan menggunakan VPN.

“Bisa dibilang Dark Web ini seperti Black Market, karena yang ilegal bisa dicari di sini. Sebenarnya secara transaksi pembayaran juga normal, hanya saja yang diperjual belikan itu yang tidak normal,” paparnya.

Dark Web beroperasi dengan tingkat anonimitas yang tinggi. Ini menampung aktivitas dan konten yang berbahaya, serta bersifat kriminal.

Dosen Sistem Informasi Undika menyebut, tidak disarankannya penggunaan Dark Web yakni terkait dengan keamanan data pengguna.

“Kalau tidak hati-hati, bisa data kita (pengguna Dark Web) yang dipakai untuk aktivitas yang bersifat perbankan atau jual beli yang sifatnya ilegal,” ungkapnya. (bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs