Sabtu, 23 November 2024

Anggota DPR AS Pamer Pistol pada Sidang Pengendalian Senjata

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Greg Steube Anggota DPR AS dari Partai Republik mengangkat pistol saat berbicara melalui tautan video dalam sidang Komite Kehakiman DPR untuk memperdebatkan undang-undang pengendalian senjata di Capitol Hill, Washington, AS, Kamis (2/6/2022). Foto: Reuters

Sidang dengar pendapat DPR Amerika Serikat (AS) pada Kamis (2/6/2022), diwarnai aksi pamer pistol oleh Kubu Republik. Hal tersebut dilakukan untuk menentang upaya kubu Demokrat yang mendorong pembatasan baru kepemilikan senjata.

Dilansir Antara dari Reuters, Komite Kehakiman DPR menggelar sidang darurat di tengah pekan reses Hari Peringatan, ketika pemakaman 19 anak dan dua guru yang menjadi korban penembakan massal di Uvalde, Texas, berlangsung.

Penembakan massal juga terjadi pada pekan sebelumnya dan pada Rabu (1/6/2022) kemarin, di kampus rumah sakit St Francis, Tulsa, Oklahoma yang menewaskan 4 orang termasuk si pelaku.

Greg Steube Anggota DPR dari Republik, yang menghadiri sidang itu secara daring dari rumahnya di Florida, berpendapat legislasi akan melarang berbagai senjata genggam. Dia lalu menunjukkan empat pistol miliknya satu per satu kepada peserta sidang.

“Ini pistol yang saya bawa setiap hari untuk melindungi diri saya, keluarga saya, istri saya, rumah saya,” kata anggota kongres dua periode itu.

Jerrold Nadler selaku Ketua Komite Kehakiman lalu menyela, “Saya berdoa kepada Tuhan (pistol) itu tidak berisi peluru.”

Steube membalas, “Saya ada di rumah. Saya bisa melakukan apa pun yang saya mau dengan pistol-pistol saya.”

Kubu Demokrat, yang lebih banyak menguasai kursi DPR AS, sebelumnya berencana memasukkan rancangan “Undang-Undang untuk Melindungi Anak Kita” sepanjang 41 halaman untuk ditentukan dalam pemungutan suara sidang paripurna pekan depan.

Kubu partai Joe Biden Presiden itu memiliki cukup suara untuk meloloskan RUU itu di DPR, tetapi di Senat peluangnya hanya 50-50. Setidaknya dibutuhkan 60 suara untuk melanjutkan proses legislasi itu.

Sementara itu, kubu Republik di Senat sangat membela hak kepemilikan senjata. “Sangat disayangkan bahwa kubu Demokrat terburu-buru mengangkat soal ini sekarang lewat sesuatu yang tampak seperti teater politik,” kata Jim Jordan anggota DPR kubu Republik.

Sementara itu, sekelompok senator bipartisan sedang mencoba menyusun RUU dengan cakupan terbatas. RUU itu akan difokuskan pada peningkatan keamanan sekolah dan kemungkinan memberlakukan undang-undang yang memungkinkan pihak berwenang, menyita senjata dari penderita gangguan kejiwaan.

Upaya-upaya semacam itu sebelumnya telah menemui kegagalan. Biden diperkirakan akan meminta Kongres untuk bertindak dalam pidato nasional tentang kekerasan senjata yang akan disampaikan pada Jumat (3/6/2022) pukul 19.30 waktu setempat.

RUU yang lebih luas di DPR akan menaikkan batas minimal usia pembeli senjata tertentu dari 18 tahun menjadi 21 tahun dan menekan perdagangan senjata. RUU itu juga akan membatasi alat pengisi amunisi berkapasitas besar. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs