Minggu, 19 Januari 2025

Timnas Indonesia Tetap Membutuhkan Dukungan Suporter

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Suporter memberikan dukungan kepada timnas Indonesia yang melawan timnas Timor Leste dalam penyisihan grup B Piala AFF 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (13/11/2018). Foto: Antara

Tim nasional (Timnas) sepak bola Indonesia membutuhkan dukungan suporter Tanah Air dalam laga terakhir Grup B Piala AFF 2018 menghadapi Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (25/11/2018) besok.

Bima Sakti Pelatih Timnas Indonesia menyatakan ini karena menurutnya pertandingan itu harus dimenangkan Indonesia agar bisa lolos ke semifinal Piala AFF 2018.

“Kami tetap berharap dukungan dari suporter Indonesia apapun hasilnya nanti. Kami akan berusaha kerasa memenangkan laga tersebut,” ujar Bima usai memimpin latihan timnya di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (21/11/2018).

Tim nasional Indonesia sedang dalam sorotan karena mencatatkan hasil tidak memuaskan di Piala AFF 2018, yang mana mereka kalah dua kali dan sekali menang dari tiga pertandingan.

Hasil yang membuat Indonesia terancam tak lolos ke semifinal itu membuat pencinta sepak bola nasional mengeluarkan kritikan terutama melalui media sosial.

Bahkan, sebelum laga kontra Timor Leste di SUGBK, Selasa (13/11), beredar ajakan tidak menonton pertandingan Indonesia di media sosial Twitter dengan tanda pagar (tagar) #KosongkanGBK.

Bima Sakti yang mengetahui semua itu mencoba menilainya dengan arif. Pelatih berusia 42 tahun itu berpendapat, segala kritikan ataupun gerakan suporter untuk timnas Indonesia semata-mata ditujukan demi prestasi tim nasional.

“Saya kira itu tidak masalah ya. Mereka melakukan hal itu karena cinta dan keinginan agar timnas beprestasi,” tutur Bima.

Sebelumnya, pelatih tim nasional sepak bola Filipina tahun 2010-2011 Simon McMenemy mengatakan, Indonesia bisa mengalahkan Filipina jika suporter Indonesia memenuhi SUGBK.

Simon berkisah, saat masih menukangi Filipina dan menghadapi Indonesia di semifinal Piala AFF 2010, dia merasakan sendiri bagaimana atmosfer SUGBK dengan puluhan ribu penonton menciptakan suasana mencekam bagi tim lawan.

Ketika itu, Filipina harus menjalani laga kandang dan tandang di SUGBK karena mereka belum memiliki stadion berstandar internasional AFF. Simon mengakui timnya kesulitan dan pada akhirnya harus kalah dengan skor total 0-2.

“Kondisi stadion yang penuh dengan suporter akan meningkatkan motivasi pemain Indonesia. Sebaliknya, bagi lawan itu merupakan suasana yang mengintimidasi,” tutur pelatih asal Skotlandia yang kini menukangi klub Indonesia Bhayangkara FC di Liga 1.(ant/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Minggu, 19 Januari 2025
26o
Kurs