Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) total kapasitas terpasang industri semen di 2021 mencapai 116 juta ton. Hal itu menunjukkan kondisi produksi semen di Indonesia sudah over supply (kelebihan pasokan). Namun, di tengah over supply yang tengah terjadi, justru muncul lagi produk semen baru yang akan menyasar pasar beberapa wilayah Indonesia.
Salah satunya Pulau Jawa, yang over supply-nya dikabarkan sudah mencapai hingga 40 persen.
Sementara itu pada Senin (30/5/2022) hari ini, PT Cemindo Gemilang Tbk melakukan peluncuran produk barunya, yakni Semen Merah Putih Water Shield, yang sudah diproduksi dalam jumlah besar, untuk didistribusikan ke wilayah Jawa Timur, Bali, dan Indonesia bagian timur lainnya.
Terkait fenomena kelebihan pasokan, Surindro Kalbu Adi Direktur PT Cemindo Gemilang Tbk menjelaskan, bahwa setiap produk memiliki sasaran pasar yang berbeda. Kebutuhan bangunan masyarakat harus disesuaikan dengan lokasi keberadaannya sesuai tingkat kelembapan udara.
Kelembapan di Indonesia mencapai 70 persen, sementara beberapa daerah dengan curah hujan tinggi akan lebih dari presentase tersebut. Artinya ketahanan bangunan penting.
“Semen Merah Putih Water Shield ini semen multiguna super premium yang memiliki banyak fitur. Salah satu yang paling diunggulkan adalah water repellent (anti air) dengan efek daun talas. Apabila mereka (konsumen) menginginkan kualitas bangunan lebih bagus maka kami memberikan solusi dengan adanya produk ini,” ujar Surindro usai Seremonial Peluncuran Semen Merah Putih Water Shield di Hotel Ciputra World Surabaya, Senin.
Sebelumnya, berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) tahun 2020, penjualan semen dalam negeri dan ekspor hanya 71,78 juta ton, dengan tingkat kegunaan dari total kapasitas produksi hanya 61,7 persen. Artinya masih ada kapasitas produksi yang tersisa.
Di sisi lain, Widodo Santoso Ketua Umum ASI pada 3 September 2021 lalu, memproyeksi pertumbuhan industri semen di Indonesia tiap tahun hanya 4 persen.
“Sehingga 2025 nanti, penjualan domestik dan ekspor hanya sekitar 88,74 juta ton dengan tingkat kegunaannya mencaoai 76,3 persen. Dari jumlah itu, tersisa 27,3 juta ton kapasitas produksi pada 2025 yang bisa dinyatakan setara dengan 10 pabrik baru,” ujar Widodo Santoso.
Jika bicara pangsa pasar dalam negeri saat ini diperebutkan oleh 13 perusahaan semen. Salah satu yang termasuk di dalamnya adalah PT Cemindo Gemilang Tbk.
Sementara itu, terkait pangsa pasar dalam negeri, saat ini diperebutkan oleh 13 perusahaan semen. Salah satu yang termasuk di dalamnya, adalah PT Cemindo Gemilang Tbk. (Ita/bil/ipg)