Pemerintah Kota Surabaya memanfaatkan momen Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-729 sebagai titik tolak kebangkitkan perekonomian masyarakat sektor mikro pascapandemi.
Armuji Wakil Wali Kota Surabaya mengatakan, pihaknya telah melakukan serangkaian upaya untuk memberi kesempatan dan mendorong para pelaku UMKM lokal untuk bangkit dan kembali produktif.
“Salah satunya bisa dilihat dari kegiatan seperti pawai bunga. Ini cukup berdampak dan bisa dirasakan pelaku UMKM. Ditambah pengunjungnya bukan hanya dari Surabaya,” kata Armuji saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Senin (30/5/2022)
Parade bunga dan parade budaya dalam Surabaya Vaganza yang berlangsung pada Sabtu lalu (28/5) cukup berhasil memantik euforia masyarakat untuk berkumpul dan menyaksikan. Tingginya animo masyarakat ini ikut mendongkrak penjualan pengusaha UMKM binaan dari beberpa Kelurahan di Surabaya yang menggelar daganganya di bahu Jalan Tunjungan, Tanjung Anom dan di dalam kawasan Alun-alun Surabaya.
Sejak 27 Mei hingga 9 Juni 2022, ragam acara menarik menyambut peringatan Hari Jadi Kota Pahlawan diselenggarakan sebagai pemantik geliat ekonomi.
Lebih jauh, kata Armuji, pihaknya juga mendorong pelaku UMKM melalui platform E-Peken.
“Ada 15 ribu UMKM yang sudah mendaftar dan termasuk kemitraan. Ini sudah bisa otomatis terkoneksi dan bisa langsung memasarkan produknya dan dibantu oleh Pemkot,” ujar Armuji.
Kata Armuji, pelaku UMKM juga akan mendapat pendampingan dalam pemasaran, pemilihan packaging dan peningkatan kualitas produksi.
“Kami sudah bekerjasama dengan pihak mal. Jadi untuk produk yang sudah tersertifikasi, pelaku UMKM bisa menitipkan produk mereka di mal,” ujarnya kembali.
Selain itu Armuji juga mengatakan bahwa Pemerintah Kota Surabaya juga menyediakan bantuan modal bagi para pelaku UMKM melalui sistem koperasi.
“Bagi UMKM yang sudah terdaftar dan butuh bantuan modal kami bisa tawarkan koperasi. Yang di luar itu atau belum terdaftar akan dipantau dan di ajak untuk ikut gabung UMKM binaan Pemkot,” imbuhnya.
Tak hanya dengan mal, Armuji juga mengatakan bahwa Pemerintah Kota Surabaya juga telah bekerjasama dengan pihak hotel. Pelaku UMKM dibina untuk ikut memproduksi dan memenuhi kebutuhan hotel. Mulai dari sendal slipper, tusuk gigi hingga suplai sayuran.
Dalam upaya membangkitkan perekonomian, kata Armuji, Pemerintah Kota akan senantiasa mendorong Dinas Pariwisata dalam menginisiasi event-event untuk menarik wisatawan.
Tidak berhenti pada titik itu, Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) juga tidak luput dari perhatian Pemerintah Kota Surabaya.
“Kita sedang berupaya untuk membuka kesempatan kerja bagi MBR. Kita beri sertifikasi keahlian bagi mereka dan untuk angkatan kerja baru, lengkap dengan pelatihan-pelatihan yang diberikan,” pungkas Wakil Wali Kota Suarabaya. (tha/iss)