Sebanyak 20 mahasiswa semester 6 Program Studi Arsitektur UK Petra bersama komunitas Sahabat Bambu menggelar Joint Workshop di Desa Mojotrisno, Kabupaten Jombang hari ini, Sabtu (21/5/2022) mulai pukul 09.30 WIB.
Michael Wayne Dosen Prodi Arsitektur UK Petra sekaligus koordinator program mengatakan, Joint Workshop merupakan rangkaian kegiatan dari mata kuliah Service Learning Klinik Arsitektur. Para mahasiswa akan membuat sebuah bangunan pos santai dari bambu yang bisa dimanfaatkan oleh warga setempat.
“Para mahasiswa Arsitektur UK Petra bekerjasama dengan Sahabat Bambu ini nanti membentuk bangunan dari bambu yang akan bisa dimanfaatkan untuk tempat cangkruk sekaligus area pameran juga untuk batiknya (Desa Mojotrisno merupakan sentra batik),” kata Wayne kepada suarasurabaya.net di Desa Mojotrisno, Kabupaten Jombang.
Pemilihan wilayah ini menurut Wayne karena memiliki beragam keunikan. Salah satunya kelimpahan material bambu. Namun selama ini hanya dimanfaatkan secara terbatas.
“Desa ini, dari keberlanjutan materialnya terutama bambu sudah cukup tinggi sehingga kita memutuskan untuk belajar bersama dengan warga bagaimana cara melengkungkan bambu. Dari arsitek kita menyumbangkan ide sebuah desain dari bambu,” ujarnya lagi.
Konsep bangunan mengambil dari bentuk daun. Hal ini karena sentra batik di Dusun Sanan Desa Mojotrisno terkenal dengan batik warna alam.
“Jadi mereka mengambil bentuk daun menciptakan kesan batik di desa ini menggunakan material alami untuk pewarnaan,” tambahnya.
Tidak sendiri, Wayne memandu mahasiswa bersama Altrerosje Dosen Arsitektur UK Petra.
“Kerja sama dengan Sahabat Bambu ini sekaligus sebagai belajar warga dan mahasiswa cara melengkungkan bambu hingga menjadi rancangan bangunan utuh,” ujar Altre.
Pos berukuran 4 x 7 meter dengan ketingian 3 meter ini nanti rencananya diletakkan di bahu jalan ujung dekat Kali Gunting wilayah Dusun Sanan. Mengangkat tema “Desain Bambu Konstruksi Lengkung”, pengerjaan diestimasi mulai hari ini hingga 3 hari ke depan. Namun jika prediksi cuaca berubah tiba-tiba, maka juga akan memerlukan waktu tambahan.
Wayne Berharap kegiatan Service Learning ini, mahasiswa bisa paham mengenai beragam sifat bambu yang kaya di Indonesia.
“Sehingga bisa dijadikan alternatif desain yang lebih bervariasi kedepannya bagi mahasiswa sekaligus menghasilkan karya bermanfaat bagi warga dengan memanfaatkan potensi yang dimilikinya,” tutup Wayne. (lta/iss)