Sabtu, 23 November 2024

Industri 4.0 Ancam Hilangnya Lapangan Pekerjaan, Kadin: Harus Diiringi dengan Perbaikan SDM

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Arsyad Rasyid Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Foto: Kadin

Indonesia telah memasuki era baru era industri 4.0 yang ditunjukkan dengan percepatan konektifitas, informasi dan otorisasi di industri karena kemajuan teknologi. Namun percepatan peralatan otomasi dan digitalisasi di Indonesia miliki risiko untuk menggantikan tenaga kerja manual yang mengakibatkan hilangnya pekerjaan manusia.

Hal ini menurut Arsyad Rasyid Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia harus dicarikan solusinya melalui perbaikan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka bisa dipastikan angka pengangguran akan terus bertambah besar.

“Jika kita tidak dapat mengiringi perkembangan teknologi tersebut, terdapat ancaman peningkatan jumlah pengangguran yang mengakibatkan peningkatan angka kemiskinan dan krisis sosial di Indonesia. Segera kita harus perbaiki bersama,” tegas Arsyad Rasyid saat Webinar tentang Implementasi Pendidikan Vokasi yang diselenggarakan oleh Kadin Jatim dalam rangkaian HUT ke-11 Kadin Institute, Surabaya, Selasa (17/5/2022).

Lebih lanjut ia mengatakan, data Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini menunjukkan bahwa tingkat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sekolah SMK masih menjadi yang tertinggi, dimana angkanya mencapai 11,13 per Agustus 2021.

“Hal ini menekankan pentingnya peningkatan sistem pendidikan vokasi di Indonesia, utamanya dalam menghadapi tantangan revolusi Industri 4.0,” tambahnya.

Dan untuk merealisasikan program penguatan pendidikan vokasi di Indonesia, pemerintah telah membentuk Tim Koordinasi Revitalisasi Pendidikan Vokasi yang tertuang dalam Perpres nomor 68/2022 tentang revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.

“Kadin sebagai wadah yang merepresentasikan seluruh pengusaha di Indonesia akan terus berkomitmen membantu pemerintah bangun sistem pendidikan vokasi yang lebih terintegrasi dan lebih berorientasi pada kebutuhan dunia industri di Indonesia. Sehingga nantinya pendidikan vokasi di Indonesia memiliki daya konversi yang tinggi dari pelajar ke tenaga kerja produktif yang menunjukkan lulusan vokasi dapat terserap dunia usaha dan industri,” tambahnya.

Arsyad optimistis langkah ini akan membantu mewujudkan visi Indonesia menjadi negara berkekuatan ekonomi ke lima terbesar di dunia pada tahun 2045 pada waktu kita selenggarakan 100 tahun Indonesia merdeka.

“Dan momentum HUT ke-11 Kadin Institute ini juga sebagai bentuk kolaborasi antara Kadin Jatim dan Kadin Institute bersama seluruh stakeholder terkait sebagai upaya peningkatan kapasitas SDM Indonesia yang unggul dan berdaya saing,” ujarnya.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs