Jumat, 22 November 2024

BI Sebut Penjualan Kebutuhan Eceran Meningkat Pada April 2022

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Logo Bank Indonesia. Foto: Dokumentasi BI

Bank Indonesia memperkirakan kinerja penjualan eceran pada April 2022, meningkat sebagaimana tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 219,3 atau tumbuh 6,8 persen lebih tinggi dibanding peningkatan 2,6 pada bulan sebelumnya.

Berdasarkan keterangan BI yang diterima Antara, Kamis (12/5/2022), peningkatan terjadi pada sebagian besar kelompok, terutama kelompok peralatan informasi dan komunikasi, makanan, minuman, dan tembakau, serta sub kelompok sandang.

Hal ini, sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat pada bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri.

Secara tahunan, penjualan eceran pada April 2022 diperkirakan mengalami kontraksi 0,5 persen year on year karena perlambatan penjualan kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, suku cadang, dan aksesori, serta kontraksi penjualan kelompok barang lain.

Pada periode Maret 2022, hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) mengindikasikan kinerja penjualan eceran meningkat sebagaimana tercermin dari IPR Maret 2022, sebesar 205,3, atau tumbuh sebesar 2,6 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat terkontraksi 4,5 persen.

Penjualan eceran tercatat meningkat pada hampir seluruh kelompok barang, terutama kelompok suku cadang dan aksesori, perlengkapan rumah tangga lainnya, serta sub kelompok sandang.

Hal ini, didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat sejalan pelonggaran mobilitas dan melandainya kasus Covid-19, serta dimulainya persiapan bulan Ramadan pada Maret lalu.

Secara tahunan, pada Maret kinerja penjualan eceran tercatat tetap tumbuh tinggi sebesar 9,3 persen, meskipun tidak setinggi pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,9 persen.

Penjualan eceran kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, makanan, minuman, tembakau, dan sub kelompok sandang tercatat melambat. Sedangkan penjualan kelompok peralatan informasi dan komunikasi dikabarkan justru menurun.

Dari sisi harga, responden memperkirakan tekanan inflasi pada Juni dan September 2022 mengalami penurunan.

Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) pada bulan Juni tercatat 135,6, lebih rendah dibandingkan indeks bulan sebelumnya yakni sebesar 141,3, yang sejalan dengan perkiraan kembali normalnya harga pasca Idulfitri.

Sementara IEH September sebesar 129,8, lebih rendah dari capaian pada bulan sebelumnya sebesar 132,4 sejalan dengan pasokan yang memadai dan distribusi yang lancar. (ant/bil/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs