Kasus Hepatitis Akut Misterius saat ini sedang menjadi sorotan tidak hanya di Indonesia, namun seluruh dunia. Pasalnya, penyakit tersebut tiba-tiba muncul dan menyerang anak mulai usia bayi sampai di bawah 16 tahun.
Di Jawa Timur sendiri, sempat terdapat 114 kasus pasca momen Lebaran 2022 yang dicurigai (suspek) mengarah ke Hepatitis Akut Misterius. Namun, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim), pada Kamis (5/5/2022) lalu, memberikan klarifikasi jika kasus-kasus yang ditemukan di 18 kabupaten/kota di Jatim tersebut ialah kasus Sindrom Jaundice (penyakit kuning) akut, dan bukan Hepatitis Akut Misterius seperti yang ditakutkan.
Hal ini juga ditekankan oleh dr. Erwin Astha Triyono Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur pada Radio Suara Surabaya, Sabtu (7/5/2022) pagi, dipastikan bahwa Sindrom Jaundice sama sekali tidak berkaitan dengan Hepatitis Akut Misterius setelah dilakukan penelusuran.
“Sudah kita klarifikasi, bukan Hepatitis Akut yang masuk misterius atau belum diketahui penyebabnya. Yang dilaporkan soal penyakit kuning itu bisa banyak penyebabnya, bisa karena infeksi maupun non infeksi. Makan wortel kebanyakan saja bisa karena kebanyakan zat kuning,” terangnya.
Dokter Erwin menyampaikan, sejauh ini wilayah Jatim dipastikan masih terbebas dari Hepatitis Akut Misterius. Kadinkes Jatim juga menjelaskan, penyakit Hepatitis sendiri disebabkan oleh sebuah virus, yang bisa menular baik dari cairan tubuh, darah, maupun makanan yang dikonsumsi.
“Penularan melalui mulut atau cairan tubuh atau rute fecal-oral, itu Hepatitis tipe A sama C. Tapi untuk darah, itu Hepatitis tipe B. Sedangkan untuk penularan dari makanan, itu bisa Hepatitis A dan E,” jelasnya.
Terkait langkah pencegahan, dr. Erwin menjelaskan jika Dinkes Jatim telah mendapatkan instruksi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kadinkes menjelaskan, pihaknya sudah menginstruksikan seluruh rumah sakit yang ada di wilayah Jatim, untuk mengirimkan sampel darah setiap pasien yang diduga mengidap penyakit mengarah ke Hepatitis Akut Misterius.
“Sudah kita instruksikan untuk mengirim sampel yang nanti akan diteliti oleh Kementerian Kesehatan, untuk dipastikan benar Hepatitis Akut Misterius atau bukan. Dan jika benar, kita harus tahu bagaimana penularannya,” ujarnya.
Dinkes Jatim juga menginstruksikan kepada seluruh fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) di wilayahnya, untuk memaksimalkan layanan kepada masyarakat. Selain itu, Masyarakat juga diminta tidak khawatir secara berlebihan, jika ada anggota keluarga atau kerabatnya yang mengalami gejala serupa.
Ia kembali mengingatkan masyarakat utuk lebih giat menerapkan protokol kesehatan juga menjaga kebersihan makanan.
“Kembali lagi ke protokol kesehatan, itu bukan hanya untuk menghindari terpapar Covid-19, tapi juga untuk penyakit seperti ini,” pesannya.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih mengusut kasus meninggalnya tiga pasien anak yang dirawat di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, dalam rentang dua pekan terakhir sampai 30 April 2022, diduga karena Hepatitis Akut Mistreius.
Siti Nadia Tarmizi Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes pada Kamis (5/5/2022) mengatakan, berdasarkan hasil investigasi sementara, diketahui pasien dalam kondisi stadium lanjut sesampainya di rumah sakit.
Kemenkes masih menunggu hasil investigasi lanjutan berupa pemeriksaan Adenovirus dan Hepatitis E di laboratorium, yang prosesnya perlu waktu sekitar 14 hari. (bil/ipg)