Immanuel Yosua Ketua Komisi Penyiaran Informasi Daerah (KPID) Jawa Timur mengatakan, program Analog Switch Off (ASO) atau migrasi televisi (TV) analog ke digital masih terkendala sejumlah masalah teknis. Di antaranya sosialisasi dan ketersediaan Set Top Box (STB) atau alat untuk mengkonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara yang dapat ditampilkan di TV Analog biasa.
“Kami terus mengawal migrasi televisi analog ke digital dan mendorong masyarakat agar mengakses sarana sosialisasi,” ujar Yosua saat dikonfirmasi suarasurabaya.net, Jumat (6/5/2022).
Mengutip siaran pers Kemenkominfo di Instagram KPI Pusat, seharusnya 378.522 unit STB dibagikan kepada keluarga pra sejahtera di sembilan kabupaten di Jawa Timur sebelum Sabtu (30/4/2022). Namun, target tersebut belum tercapai. Akibatnya, sembilan kabupaten di Jawa Timur tidak dapat masuk ASO tahap pertama.
Kesembilan kabupaten tersebut adalah Sampang, Pamekasan, Sumenep, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, dan Pacitan.
Sementara, Krisna Dewanata Phrosakh Anggota Komisi I DPR RI, setelah berdiskusi dengan KPID Jawa Timur, Kamis (5/5/2022), mengatakan, pihaknya siap mengawal proses ASO agar berjalan dengan baik demi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
“Keberhasilan ASO di Jawa Timur ini adalah tanggung jawab bersama sehingga kita harus bergandengan tangan menyukseskannya. Silakan koordinasi ditingkatkan. Kalau ada masalah, kita carikan solusi terbaik,” kata Dewa.
Sekadar diketahui, dalam rangka mengantisipasi permasalahan yang muncul terkait dengan pelaksanaan ASO, KPID Jawa Timur dan Diskominfo Jawa Timur menginisiasi adanya forum koordinasi yang melibatkan Balai Monitoring Kelas I Surabaya, PT Pos dan perwakilan penyelenggara multipleksing di Jawa Timur. Melalui forum ini, para pemangku kepentingan saling berkoordinasi untuk mensukseskan pelaksanaan ASO di Jawa Timur sekaligus mengurai permasalahan yang muncul.(lta/iss)