Jumat, 22 November 2024

IDI Jatim Bentuk Satgas Khusus Antisipasi Hepatitis Akut

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan

dr Sjamsul Arief Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim menyampaikan hingga sekarang di Jatim belum ada laporan yang masuk terkait kasus hepatitis akut namun untuk mengantisipasi adanya hepatitis akut tersebut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim telah membentuk Satgas.

Satgas ini, kata Sjamsul, untuk menangani kasus hepatitis akut (hepatitis unknown origin).

“Tugas satgas ini nantinya akan lakukan surveilans case finding atau penemuan kasus ini. Saya juga sudah mengeluarkan imbauan kepada seluruh anggota IDAI Jatim untuk surveilans case finding, melaporkan apabila ada kasus dengan gejala hepatitis kepada ketua perwakilan atau sekretariat IDAI,” jelas Sjamsul, Jumat (6/5/2022).

Menurut Sjamsul, surveilans case finding sangat penting dilakukan untuk tidakan lebih lanjut.

“Kalau ini dikatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) maka ada dua aspek pola pendekatan, yakni pendekatan secara klinis dimana yang menanganinya dokter spesialis, dan juga pendekatan secara komunal atau ke masyarakat dimana semua stakeholder di masyarakat sama-sama menangani kasus ini,” jelasnya.

Seperti dilansir di laman kemenkes.go.id penyakit hepatitis akut yang sedang melanda dunia diduga telah masuk ke Indonesia setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini.

Kementerian Kesehatan sampai saat ini masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dari penyakit ini.

Meski belum diketahui pasti penyebab penyakit hepatitis akut pada anak , Prof. Hanifah Oswari dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI menyebutkan bahwa dugaan awal disebabkan oleh Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV dan lainnya. Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan.

Untuk mencegah risiko infeksi, Prof Hanifah menyarankan agar orang tua meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan. Langkah awal yang bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

“Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat,” jelas Peneliti di RSCM dan FK UI ini dalam keterangan pers pada Kamis (5/52022). (man/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs