Joko Widodo Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 meminta agar para calon anggota legislatif (Caleg) maupun tim pemenangan bisa memperkuat perencanaan sehingga dapat menepis isu-isu negatif yang beredar saat ini.
“Saat ini isu-isu telah menyebar, oleh karena itu isu harus dimenangkan oleh kita. Caranya seperti apa, kita harus memperkuat perencanaan sehingga semuanya bisa berjalan beriringan dan relawan Caleg, maupun tim dapat bekerja dalam sebuah orkestrasi,” ujarnya saat memberi arahan kepada Caleg dan Tim Pemenangan di Gedung Graha Wangsa Bandarlampung, Sabtu.
Dilansir dari Antara, Jokowi mengatakan, isu-isu yang beredar saat ini bahkan telah merambah ke wilayah Provinsi Lampung. Bahkan, dirinya pernah diterpa oleh isu-isu seperti PKI, antek aseng, bahan pokok dan lainnya.
“Saya lahir tahun 1961, sedangkan PKI dibubarkan pada tahun 1966 artinya saat itu umur saya baru 4 tahun. Masa baru 4 tahun saya sudah jadi PKI, logis tidak. Bahkan tahun 1955 DN Aidit pernah pidato, dan di situ ada wajah saya, kan tidak logis,” jelasnya.
Jokowi menambahkan, dirinya juga pernah diterpa isu sebagai antek asing dan harga beberapa bahan pokok naik di pasar. Dengan isu itu, Jokowi menegaskan bahwa semuanya tidak benar.
“Pada tahun 2015 yang sudah dikuasai oleh Prancis dan Jepang sudah saya ambil dan sudah saya bagikan kepada petani. Jadi. di mana antek asengnya. Kemudian masalah bahan pokok, saya tadi pagi ke Pasar Pasir Gintung untuk menanyakan bahan pokok ternyata harganya standar bahkan lebih murah dari Jakarta. Tempe harga Rp3.500, kangkung Rp1.500, dan cabai Rp23 ribu. Yang naik hanya daging dan itu secara rata-rata masih stabil. Selama ini saya sabar dan diam saja,” tuturnya.(ant/dim)