Sabtu, 23 November 2024

‎Djarot: Saya Siap Jadi Duta Dodol Garut

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Rapat Konsolidasi Pemenangan Pileg dan Pilpres 2019 PDI Perjuangan dalam rangka Safari Kebangsaan Jilid II menyusuri selatan Pulau Jawa di Kabupaten Garut, Sabtu (24/11/2018). Foto: Istimewa.

Djarot Syaiful Hidayat Ketua DPP PDI Perjuangan memberi perhatian khusus terhadap Dodol Garut, oleh-oleh khas Tanah Pasundan yang mulai tergerus oleh jenis penganan lokal lainnya. Menurutnya, Dodol Garut seharusnya bisa menjadi oleh-oleh utama dari Jawa Barat.

“Kalau di Sumut, orang ke sana itu pulangnya wajib bawa Bika Ambon dan Bolu Meranti. Nah, seharusnya setiap ke Jawa Barat, orang harusnya nenteng oleh-oleh Dodol Garut,” kata Djarot yang merupakan Caleg DPR Dapil Sumut III.

Hal itu disampaikan Djarot dalam Rapat Konsolidasi Pemenangan Pileg dan Pilpres 2019 PDI Perjuangan dalam rangka Safari Kebangsaan Jilid II menyusuri selatan Pulau Jawa di Kabupaten Garut, Sabtu (24/11/2018). Hadir juga dalam acara Hasto Kristiyanto Sekjen PDI Perjuangan, Tb Hasanuddin Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, dan sejumlah caleg dari dapil setempat.

Djarot mengatakan Dodol Garut seharusnya bisa menjadi produk UMKM yang sukses di pasaran. Oleh karenanya, dia mengajak seluruh kader dan simpatisan PDI Perjuangan untuk membangkitkan lagi pamor Dodol Garut.

Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini siap menjadi duta pemasaran dodol yang diproduksi rakyat.

“Saya siap jadi duta pemasaran Dodol Garut. Kalau ke Jawa Barat, kamu harus makan Dodol Garut,” kata Djarot mencontohkan slogan yang akan dia pakai jika menjadi duta pemasaran.

Selain Dodol Garut, lanjut Djarot, sebenarnya kabupaten di Bumi Priangan ini juga dikenal dengan ternak domba dan produk UMKM lainnya, seperti jaket kulit. Namun dia heran kenapa Garut belum tertata dengan baik.

“Mohon maaf ya, tadi saya menyusuri Garut, derahnya agak kumuh, kotor, dan tidak tertata dengan baik,” kata Djarot disambut 500an tawa dan tepuk tangan kader PDI Perjuangan yang hadir.

Soal tata kelola daerah, Djarot menceritakan sedikit pengalamannya saat memimpin Kota Blitar selama dua periode.

“Saya pernah jadi Wali Kota 10 tahun, jadi paham betul saluran air drainase itu harus seperti apa. Garut itu tidak boleh banjir, karena strukturnya bergunung-gunung. Kalau Garut banjir berarti ada masalah,” ujar Djarot. (faz/bid)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs